Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Dalami Kesaksian Wali Kota Makassar, lalu Umumkan ke Publik

Kompas.com - 19/09/2013, 16:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mempersilakan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin untuk membuka informasi aliran dana untuk PKS pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan secara gamblang. Menurut Mardani, hal ini penting disampaikan agar infomasi yang diterima publik tak simpang siur dan nama baik PKS tak tercemar.

"Bagus sudah dibuka, dalami, buka, sebutkan siapa yang terima, umumkan ke publik," kata Mardani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Mardani menjelaskan, PKS mendukung Ilham dalam Pilgub Sulawesi Selatan karena memiliki visi dan misi yang sesuai dengan apa yang diperjuangkan oleh PKS. Ia menegaskan, Ilham bukanlah kader PKS.

Saat dikonfirmasi mengenai keterangan Ilham yang mengatakan menyerahkan sejumlah uang kepada Presiden PKS dan Sekretaris Jenderal PKS melalu Ahmad Fathanah, Mardani menyampaikan keheranannya. Sepengetahuan Mardani, Presiden PKS dan Sekjen PKS tak akan terlibat karena Pilgub tersebut merupakan otoritas pengurus di wilayah tersebut.

"Konfrontasi saja, setahu saya Presiden dan Sekjen (PKS) tak terlibat dalam bab ini. Maka, bongkar itu, ini kan merugikan PKS," tandasnya.

Untuk diketahui, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengaku pernah dimintai uang Rp 10 miliar oleh PKS. Uang tersebut untuk dukungan pemenangan Ilham yang maju sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan. Namun, saat bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging dan pencucian uang Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (19/9/2013), Ilham menyampaikan pemberian uang itu akhirnya disepakati Rp 8 miliar.

Saat maju sebagai calon gubernur Sulsel 2013-2018, Ilham mengaku diusung sejumlah partai, salah satunya PKS. Ilham menjelaskan, uang Rp 8 miliar itu diberikannya ke Fathanah melalui transfer dan tunai. Fathanah sebagai pihak yang menjembatani urusannya dengan PKS.

Ilham mengatakan, pencalonan sebagai calon gubernur memang harus didukung oleh partai lain, salah satunya PKS, karena dinilai memiliki banyak jaringan di wilayah itu.

Dalam kasus ini, Fathanah didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34 miliar dan 89.321 dollar AS. Diduga, harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com