"Itu hal yang patut disayangkan bahwa presiden kita disadap di luar negeri. Pasti ada maksud khusus. Sadap ini sudah merupakan cyber war," ujar Sidarto di Kompleks Parlemen, Senin (29/7/2013).
Politisi PDI Perjuangan itu meminta Kementerian Luar Negeri segera melayangkan nota protes kepada Inggris.
"Saya nggak tahu di balik penyadapan ini apa. Tapi negara sahabat lakukan ini, saya sangat prihatin," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan diberitakan disadap oleh agen intelijen Inggris saat menghadiri pertemuan puncak G-20 di London pada 2009. Sebagaimana dilaporkan oleh Sydney Morning Herald, Jumat (26/7/2013), Perdana Menteri Australia Kevin Rudd disebut memperoleh keuntungan atas kegiatan mata-mata itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.