Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Dino Pati Djalal Masuk Bursa Konvensi Demokrat

Kompas.com - 17/07/2013, 18:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf membenarkan bahwa nama Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Pati Djalal, masuk dalam daftar nama peserta konvensi calon presiden yang akan diadakan oleh Partai Demokrat. Dino dicalonkan oleh komunitas para duta besar Indonesia.

"Saya dengar itu diusulkan oleh komunitas duta besar, nama Pak Dino Pati Djalal diusulkan komunitas itu (untuk jadi capres Partai Demokrat)," ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/7/2013).

Nurhayati menyebutkan bahwa nama Dino disebutkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai peserta konvensi. Menurutnya, Dino tetap memiliki kans yang besar, sama dengan nama besar peserta konvensi capres lainnya.

"Semuanya punya kans yang sama, tinggal masyarakat nanti yang menilai. Komite yang nanti akan diumumkan ke masyarakat. Ini konvensi terbuka, Pak SBY sebagai bapak demokrasi bukan oligarki partai jadi semua punya kesempatan yang sama," kata Nurhayati.

Anggota Komisi VIII itu mengaku tak tahu sudah sejauh mana komunikasi yang dibangun Dino ke pimpinan partai untuk mengikuti konvensi capres. Bisa saja, lanjutnya, Dino berkomunikasi langsung dengan SBY dan menyatakan kesediaannya sehingga namanya bisa disebut-sebut SBY sebagai kandidat peserta konvensi Partai Demokrat.

"Sebagai Ketum tentunya Pak SBY sudah tahu mana-mana yang akan maju dan sudah approach beliau. Banyak kalangan kan yang lebih senang komunikasi langsung dengan Ketum daripada wakil-wakilnya," ucap Nurhayati.

Dino Pati Djalal dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan SBY sehingga akhirnya diangkat menjadi juru bicara kepresidenan bersama dengan Andi Mallarangeng. Pada tahun 2010, Dino diutus Presiden SBY untuk menjadi Duta Besar RI di Amerika Serikat.

Karier Dino sebagai seorang diplomat dimulai tahun 1987 ketika masuk Departemen Luar Negeri. Berbagai penugasan penting pernah diembannya, antara lain, sebagai Jubir Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur), Kepala Departemen Politik KBRI Washington dan Direktur Amerika Utara dan Tengah Departemen Luar Negeri. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Urusan Amerika Utara dan Amerika Tengah di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com