Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kebakaran di Riau, SBY Surati PM Malaysia dan PM Singapura

Kompas.com - 06/07/2013, 05:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku telah menyurati Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Najib Razak terkait kebakaran lahan di Riau. Menurut SBY, dalam surat tersebut, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia serius menangani masalah kebakaran di Riau.

"Saya tidak suka kalau dianggap tidak serius (oleh Malaysia dan Singapura). Kami sangat serius," ujar Presiden SBY saat telekonferensi dengan jajaran pemerintah yang mengurusi kebakaran di Riau, Jumat (5/7/2013) malam.

Telekonferensi dilakukan SBY di Istana Bogor, Jawa Barat. Ikut hadir keluarga SBY, yakni Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono didampingi Aliyah Rajasa.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengatakan, jika dipantau dari satelit, sudah tidak ada titik api di Riau. Menurutnya, yang ada saat ini hanya sejumlah titik asap. Syamsul menjelaskan, proses pemadaman selama ini dilakukan dengan hujan buatan, water booming dengan pesawat, dan melalui darat.

Pihak Kedubes RI melaporkan, tiga hari sejak masalah kebakaran diambil alih pemerintah pusat, kondisi asap di Singapura berkurang drastis. Sejak 2 Juli, Polutan Standar Indeks (PSI) di Singapura disebut sudah berada di bawah angka 50. Sebelumnya, kebakaran lahan di Riau itu membuat PSI di Singapura mencapai angka 401.

Kepala Polda Riau Brigjen (Pol) Condro Kirono menjelaskan, pihaknya dibantu Bareskrim Mabes Polri tengah memproses 24 tersangka dari warga yang diduga membakar lahan. Selain itu, satu orang juga dijerat lantaran diduga membiayai pembakaran lahan.

Pihak Kedubes RI di Singapura mengatakan, berbagai pihak di Singapura menunggu informasi bagaimana proses hukum terhadap para pelaku pembakaran lahan. Dengan penjelasan Kapolda Riau, pihaknya akan meneruskan ke Singapura.

Menanggapi pernyataan Kedubes RI tersebut, Presiden meminta PM Singapura agar memercayakan investigasi yang dilakukan penegak hukum di Indonesia. Presiden menginstruksikan polisi melakukan proses hukum dengan adil.

"Akibat ulah mereka (pembakar lahan), semua dibikin susah. Indonesia dipermalukan. Saya minta tegakkan hukum dengan tegas," ujar SBY.

Kepada jajaran Pemerintah Riau, Presiden menginstruksikan agar memprioritaskan penanganan dan pencegahan kebakaran supaya tidak kembali terulang meski daerah mereka akan menggelar pemilihan gubernur. Presiden tidak ingin pemilihan gubernur menghambat penyelesaian masalah asap.

Adapun untuk Satgas Penanggulangan Bencana Asap, Presiden meminta mereka memperhatikan keselamatan diri, khususnya mereka yang melakukan pemadaman dari udara. Jika awan pekat dan cuaca buruk, jangan dipaksakan untuk terbang.

"Kalau tidak aman, tunggu sampai aman baru laksanakan tugas," pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com