Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Tertutup, Kasus Model Tommy Hindratno Bisa Muncul Lagi

Kompas.com - 13/06/2012, 14:52 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hasan Bisri menyatakan, selama sistem pengelolaan pajak tertutup bagi pemeriksa eksternal, pihaknya tidak yakin penyimpangan pajak akan berkurang. Kasus-kasus seperti yang melibatkan aparat pajak di Sidoarjo, Tommy Hindratno, bisa saja bakal muncul lagi.

"Hanya orang-orang yang bermental baja yang tidak tergoda. Sebab, kalau menjadi petugas pajak, dia akan berhubungan dengan wajib pajak, terutama dalam hal penetapan jumlah pajak yang harus dibayar atau jumlah restitusi yang akan dikembalikan kepada wajib pajak," ujar Hasan, Rabu (13/6/2012) siang ini. Menurut Hasan, sistem perpajakan di Indonesia adalah self assessment. "Artinya, wajib pajak dipersilakan menghitung dan menyetor sendiri pajaknya. Dengan sistem seperti itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat dan sanksi yang lebih keras jika wajib pajak tidak menyetorkan pajaknya sesuai ketentuan," tuturnya.

Hasan menambahkan, dengan sistem pajak tertutup dari pemeriksa eksternal, diperlukan kejujuran yang luar biasa dari wajib pajak serta pengawasan yang lebih ketat dari petugas pajak. "Pengawasan dari pihak eksternal terhadap kinerja petugas pajak juga diperlukan. Sebab, ketika suatu lembaga mempunyai kewenangan yang tidak bisa dikontrol oleh lembaga lain yang independen, orang-orang yang ada di sana akan mencoba-coba melakukan penyalahgunaan wewenang. Sebab, dia yakin, tidak akan ada pihak luar yang bisa mengetahuinya," papar Hasan.

Lebih jauh, Hasan mengatakan, BPK sudah pernah menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar BPK diberi akses untuk dapat memeriksa penerimaan pajak. "Namun, gugatan ditolak oleh MK. Kini, BPK patuh pada keputusan MK," lanjutnya Akan tetapi, kata dia, pemerintah dan DPR sebaiknya mulai memikirkan kembali apakah urusan pajak akan tetap menjadi urusan yang tertutup dari pemeriksaan pihak luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com