JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pengawas Haji sekaligus anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS Wisnu Wijaya Adiputra membeberkan kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi yang menurutnya memprihatinkan.
Wisnu bahkan menyebut suasana di Mina itu seperti barak pengungsian.
Sebab, tenda yang disediakan kurang luas dan tidak sesuai dengan jumlah jemaah yang mestinya ditampung.
Baca juga: Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi
Walhasil, para jemaah haji itu harus istirahat di dalam tenda sambil berdesak-desakan.
Hal tersebut Wisnu sampaikan berdasarkan pengamatan rombongan Tim Pengawas Haji DPR yang meninjau lokasi di Mina, pada Senin (17/6/2024).
"Ada yang tidur sambil duduk berhimpitan, ada yang terlelap sambil menekuk badan. Sebagian jemaah yang tidak kebagian tempat, terpaksa tidur bergelimpangan di lorong luar tenda, beralaskan apa saja yang penting bisa istirahat melepas lelah. Suasana di Mina mirip barak pengungsian sehingga para tamu Tuhan merasa tidak nyaman," ujar Wisnu dalam keterangannya, Rabu (19/6/2024).
Wisnu mengatakan, Tim Pengawas Haji DPR dibuat kaget dan terharu menyaksikan kondisi para jemaah haji di Mina itu.
Kepada Wisnu, seorang jemaah haji kelompok terbang 49 asal Kota Bogor bernama Dedi Karyadi mengungkapkan, tenda yang disediakan pemerintah Arab Saudi untuk 160 orang jemaah haji hanya berukuran 10x12 meter.
Artinya, jatah per orang di dalam tenda itu hanya 0,8 meter, sehingga ruang gerak para jemaah di dalam tenda tidak sampai 1 meter.
Baca juga: Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina
Terlebih, tenda itu tidak bisa menampung semua jemaah haji karena terlalu sempit.
Beberapa jemaah haji bahkan terpaksa tidur di luar tenda secara bergantian. Mereka bergantian dengan jemaah lain tiap dua jam untuk tidur di dalam tenda.
Lalu, di maktab tersebut, Timwas Haji DPR juga menyaksikan bagaimana sepanjang lorong dipenuhi jemaah haji yang tidur dengan alas seadanya, berjejer di tepi luar tenda, karena sudah tidak ada lagi ruang kosong di dalam tenda.
Wisnu menyebut, rasa kantuk dan lelah para jemaah haji membuat mereka bisa tidur nyenyak tanpa terusik oleh lalu lalang jemaah yang lewat.
“Kami menyesalkan buruknya pelayanan jemaah di Mina ini. Akibat tenda di bawah kapasitas, terpaksa sebagian jemaah berbaur antara jemaah laki-laki dan perempuan tanpa pembatas. Tidur di luar tenda juga sangat tidak baik untuk kesehatan jemaah haji, lebih-lebih buat jemaah kita yang lanjut usia. Kemenag harus lakukan evaluasi besar-besaran untuk memperbaiki persoalan ini,” tutur dia.
Kemudian, Wisnu mengatakan, Timwas Haji DPR menemukan persoalan tenda tak sesuai kapasitas tidak hanya menimpa jemaah haji reguler, tetapi juga jemaah haji plus.