Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Geopolitik Indonesia dalam Era Multipolar

Kompas.com - 30/04/2024, 09:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI ERA multipolar, di mana kekuatan tersebar di antara beberapa aktor utama, Indonesia menghadapi lanskap geopolitik yang kompleks dalam upayanya mencapai perdamaian global.

Sebagai anggota penting Gerakan Non-Blok dan pemain kunci dalam berbagai forum regional seperti ASEAN, Indonesia memiliki posisi unik dalam menjelajahi dinamika hubungan internasional.

Komitmen Indonesia terhadap multilateralisme sejalan dengan pendekatan diplomatisnya terhadap konflik seperti di Gaza.

Indonesia secara historis telah mendukung penyelesaian konflik secara damai melalui dialog dan kerja sama internasional.

Dalam kasus Gaza, Indonesia mungkin menekankan pentingnya mempertahankan hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, mendorong semua pihak untuk terlibat dalam dialog konstruktif yang difasilitasi oleh platform multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sikap Indonesia terhadap konflik Gaza dapat dipengaruhi oleh tujuan kebijakan luar negerinya yang lebih luas, termasuk aspirasinya untuk kepemimpinan dan stabilitas regional.

Sebagai kekuatan besar di Asia Tenggara, Indonesia berusaha untuk menjaga stabilitas di wilayah sekitarnya sambil memproyeksikan pengaruhnya dalam isu-isu global.

Oleh karena itu, Indonesia mendukung inisiatif yang bertujuan menurunkan ketegangan di Gaza untuk mencegah efek yang bisa merusak di wilayah yang lebih luas.

Bersamaan pula bahwa perspektif geopolitik Indonesia dalam era multipolar juga menekankan pentingnya otonomi strategis dan non-afiliasi.

Indonesia berusaha untuk menjaga kedaulatan dan independensinya dalam pengambilan keputusan, menghindari keterlibatan dalam persaingan kekuatan besar.

Dalam konteks Gaza, Indonesia mungkin menganjurkan pendekatan seimbang yang mengutamakan masalah kemanusiaan sambil menghormati kedaulatan pihak yang terlibat.

Perspektif geopolitik Indonesia dalam era multipolar menegaskan komitmennya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di panggung global.

Dengan mempertahankan prinsip-prinsip multilateralisme, kerja sama regional, dan otonomi strategis, Indonesia berusaha memberikan kontribusi secara konstruktif.

Geopolitik global semakin multipolar

Dalam era dinamika geopolitik global saat ini, Indonesia menghadapi tantangan kompleks dalam menjalankan peranannya menuju perdamaian global.

Sebagai negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tidak hanya berada dalam tekanan dari pergeseran kekuatan besar di tingkat global, tetapi juga harus menghadapi dinamika rumit di tingkat regional yang secara langsung memengaruhi stabilitas dan perdamaian secara keseluruhan.

Tantangan utama yang dihadapi Indonesia, antara lain, adalah perubahan dalam tatanan geopolitik global yang semakin multipolar.

Dalam konteks ini, persaingan antarkekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia memiliki dampak signifikan terhadap dinamika regional dan global.

Ketidakseimbangan kekuatan di tingkat global dapat meningkatkan risiko konflik dan mengganggu upaya menuju perdamaian global.

Maka Indonesia dihadapkan pada tantangan dalam mengelola hubungan dengan negara-negara tetangga dan kekuatan regional di Asia Tenggara.

Persaingan politik, ekonomi, dan keamanan di tingkat regional bisa saja menciptakan ketegangan yang mengancam stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Oleh karena itu, Indonesia harus memainkan peran aktif dalam mempromosikan dialog dan kerja sama regional.

Selain itu, tantangan geopolitik Indonesia juga melibatkan pemeliharaan stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri.

Ketegangan internal, seperti konflik sosial, ekonomi, dan politik, dapat menciptakan ketidakstabilan yang berpotensi memengaruhi kontribusi Indonesia terhadap perdamaian global.

Maka pemerintah Indonesia harus melakukan upaya berkelanjutan dalam memperkuat institusi, dan menjaga kohesi sosial untuk memastikan bahwa stabilitas domestik diperlukan sebagai bagian perdamaian global.

Tantangan geopolitik Indonesia dalam menjalankan perannya menuju perdamaian global, adalah realitas kompleks yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.

Tantangan, peluang, dan peran strategis

Seiring dengan evolusi zaman, geopolitik global telah mengalami transformasi signifikan. Salah satu perubahan terpenting adalah transisi menuju tatanan multipolar, di mana kekuatan dunia tidak lagi terpusat pada satu atau dua negara dominan, melainkan terbagi di antara beberapa kekuatan besar yang saling bersaing.

Dalam konteks ini, Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi strategis di persimpangan Asia Tenggara dan Samudera Hindia, menghadapi tantangan dan peluang yang unik.

Dalam menjaga stabilitas regional, Indonesia harus mempertimbangkan dinamika multipolar yang semakin kompleks.

Di tengah persaingan antara kekuatan besar, diplomasi yang cermat dan kebijakan luar negeri yang fleksibel menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan dan mempromosikan kepentingan nasional.

Kemudian secara ekonomi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi global yang semakin multipolar.

Dengan populasi besar dan sumber daya alam melimpah, Indonesia dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan berbagai kekuatan besar di dunia.

Dalam hal keamanan, ancaman tidak hanya berasal dari konflik militer tradisional, tetapi juga dari perang cyber dan perang informasi.

Di tengah persaingan antara kekuatan besar di kawasan Asia Pasifik, Indonesia harus memperkuat kemampuan pertahanan nasionalnya dan membangun kerja sama regional yang erat untuk menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks ini.

Di samping tantangan, Indonesia juga memiliki peluang untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam memediasi konflik antara kekuatan besar dan mempromosikan kerja sama regional yang saling menguntungkan.

Dengan menjaga kemerdekaan dan netralitasnya, Indonesia harus menjadi pemain kunci dalam membentuk masa depan regional dan global yang lebih stabil dan sejahtera.

Tatanan Multipolar: Potensi perdamaian global

Di tengah dinamika tatanan multipolar, dunia menyaksikan peningkatan potensi konflik berskala besar. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi dinamika geopolitik global, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan bagi geostrategi Indonesia.

Seiring dengan intensifikasi persaingan antarkekuatan yang semakin memuncak, Indonesia sebagai negara kepulauan strategis di kawasan Asia Tenggara, mendapati dirinya berada dalam posisi yang menuntut kewaspadaan ekstra.

Dalam konteks ini, setiap kekuatan besar cenderung mengejar kepentingan individu tanpa memperhatikan kepentingan bersama, yang pada gilirannya meningkatkan risiko konflik yang mengancam perdamaian global.

Keberpihakan pada kepentingan individu oleh masing-masing kekuatan besar memperumit dinamika geopolitik regional.

Tanpa adanya kekuatan dominan yang mampu menjaga keseimbangan tatanan, setiap kekuatan cenderung berusaha memperkuat posisinya sendiri, bahkan jika hal itu berarti mengabaikan kepentingan bersama.

Akibatnya, rivalitas antarkekuatan menjadi semakin sengit, meningkatkan potensi terjadinya konflik di kawasan.

Indonesia, sebagai negara yang terletak di persimpangan jalur perdagangan strategis dan memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, harus memperhatikan ketat dinamika geopolitik global dan regional.

Pengalaman pahit Perang Dunia I dan II menjadi pengingat akan bahaya ketidakseimbangan dalam sistem multipolar, serta memperkuat urgensi untuk mengadopsi pendekatan yang berbasis pada kepentingan bersama dan kerja sama antarkekuatan.

Oleh karena itu, di tengah tatanan multipolar yang semakin kompleks ini, Indonesia harus membangun strategi geostrategi yang kokoh.

Hal ini memerlukan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta mempromosikan kerja sama ekonomi dan keamanan yang saling menguntungkan.

Transformasi Geopolitik stabilitas Indonesia

Dalam era globalisasi abad ke-21, kemajuan teknologi informasi telah menjadi salah satu pendorong utama perubahan dalam lanskap geopolitik dunia.

Fenomena ini tidak hanya mengubah cara negara-negara berinteraksi, tetapi juga mengubah paradigma sistem geopolitik secara keseluruhan.

Seiring dengan hal itu, di mana transisi menuju dunia yang semakin multipolar, kekuatan dunia tidak lagi terpusat pada satu atau dua negara dominan, tetapi tersebar di antara beberapa kekuatan besar yang saling bersaing.

Sebagai hasilnya, lanskap geopolitik menjadi lebih dinamis, kompleks, dan fleksibel daripada sebelumnya.

Dalam konteks ini, Indonesia, negara kepulauan yang strategis dengan posisi geografis di persimpangan Asia Tenggara dan Samudra Hindia, dihadapkan pada tantangan dan peluang yang khas.

Di tengah gejolak geopolitik global yang sering disertai dengan ketidakpastian dan persaingan sengit antara kekuatan besar, Indonesia telah berhasil mempertahankan stabilitas politiknya dengan kokoh.

Stabilitas politik yang konsisten telah menjadi pijakan kuat bagi pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia di tengah arus global yang berubah-ubah. Hal ini dijaga dengan baik oleh Indonesia menjadi fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi domestik.

Dengan stabilitas politik yang terpelihara, Indonesia telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis dan investasi. Sehingga sektor ekonomi domestik tumbuh secara berkelanjutan, kemudian menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah, Indonesia dihadapkan pada tugas untuk terus mengamati dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Meskipun tantangan dan ketidakpastian terus ada, Indonesia telah membuktikan diri sebagai aktor yang dapat bertahan dan berkembang dalam dunia yang semakin terkoneksi ini.

Dengan mempertahankan stabilitas politiknya, Indonesia telah mengambil langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi bangsa dan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com