Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Hitung Total Surat Suara Tercoblos Sebelum Pemungutan Suara, Usut Dugaan Pidana

Kompas.com - 15/02/2024, 13:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku masih menghitung dan jumlah surat suara Pilpres 2024 yang tercoblos sebelum pemungutan suara di berbagai daerah.

Bawaslu akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut kasus surat suara tercoblos ini dan menjerat pelakunya dengan dugaan tindak pidana pemilu. 

Namun, Bawaslu hingga saat ini mengeklaim belum memiliki rincian jumlah total surat suara yang tercoblos untuk pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, atau Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Bawaslu mengakui, kejadian-kejadian itu masuk dalam laporan hasil pengawasan (LHP) para pengawas TPS di lapangan dan dapat diusut sebagai dugaan tindak pidana pemilu.

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya). Kan ditemukannya pada 14 Februari. Sebelum itu pasti ada kejadian, ya kan. Nah itu yang kemudian harus dilakukan (pengusutan) teman-teman," jelas Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam jumpa pers, Kamis (15/2/2024).

"Harus ditarik ke belakang, nah itu yang kemudian akan kita lakukan," ia menambahkan.

Baca juga: 8 Surat Suara yang Sudah Tercoblos Capres Nomor 2 di Bogor Dinyatakan Rusak dan Tak Dihitung

Namun demikian, Bagja menyinggung soal keterbatasan waktu yang dimiliki jajarannya dan polisi untuk melakukan pengusutan.

"Undang-undang Pemilu hanya memberikan waktu kepada kita 7 + 7 (hari), plus penyelidikan 14 hari. Nah disitulah waktu kami untuk mencari alat bukti," kata dia.

"Kalau sudah ditemukan, diregister oleh Bawaslu, maka akan melanjutkan ke penyelidikan dan polisi pun hanya punya waktu 14 hari. Jadi itu akan sangat tergantung dengan hal tersebut," lanjut Bagja.

Dalam keterbatasan waktu itu, mereka harus melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap berbagai peristiwa yang terjadi, yang berakhir dengan tercoblosnya surat suara sebelum 14 Februari 2024.

Ia khawatir, pengusutan tidak tuntas karena hal itu.

"Tapi juga kemudian masyarakat (misalnya bertanya-tanya) tiba-tiba kok ini enggak selesai ya, karena satu, alat bukti yang kemudian tidak dapat ditemukan, dan juga waktunya sangat terbatas," pungkas Bagja.

Baca juga: Surat Suara Tercoblos di Batam, Bawaslu: Human Error

Video tercoblosnya surat suara di TPS pada Rabu (14/2/2024) banyak beredar di media sosial dari berbagai daerah.

Bawaslu mengonfirmasi beberapa di antaranya betul-betul terjadi, seperti di Cimahi Selatan dan Gunung Putri, Jawa Barat.

Namun, mereka mengeklaim, dari peristiwa surat suara tercoblos yang ditemukan, pemungutan suara sudah dihentikan sementara, dan surat-surat suara itu telah dinyatakan rusak dan tak dihitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com