Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danskadud 16 Lanud Roesmin Nurjadin Ungkap Banyak Pesawat Asing yang Masuk Langgar Wilayah

Kompas.com - 07/02/2024, 16:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Komandan Skadron Udara (Danskadud) 16 Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Mayor (Pnb) Bambang Aulia Yudhistira mengungkap bahwa masih banyak pesawat asing yang masuk ke wilayah Indonesia sehingga melakukan pelanggaran wilayah udara.

Selain lewat radar, masuknya pesawat asing itu diketahui berdasarkan pengamatan para penerbang tempur Skadud 16 yang sedang melaksanakan latihan di area Komando Operasi Udara (Koopsud) I.

“Pelanggaran banyak ya, ada beberapa, terutama pelanggaran wilayah oleh pesawat-pesawat asing,” kata Yudhistira ditemui di sela-sela Press Tour Media Dirgantara 2024, Selasa (6/2/2024).

Yudhistira mengatakan, pesawat-pesawat F-16 Skadud 16 pun bersiaga apabila ada kontijensi.

Baca juga: TNI AU Pensiunkan Helikopter SA-330 Puma Setelah 45 Tahun Bertugas

“Di sini kami setiap hari melaksanakan training. Kami siapkan pesawat-pesawat yang apabila sewaktu-waktu dibutuhkan kontijensi harus naik dan mengidentifikasi pesawat asing,” ujar Yudhistira.

Pilot dengan call sign “Sphinx” itu mengungkapkan, pesawat asing yang melanggar wilayah terdiri dari pesawat militer maupun komersial.

Para penerbang tempur pun kemudian menindaklanjuti dengan memberikan peringatan.

“Terkadang yang surat izinnya tidak ada, menyimpang dari rute-rute yang seharusnya mereka lewati, mau tidak mau kita harus airbone dan memberikan sedikit peringatan,” kata Yudhistira.

Dalam operasinya, para penerbang tempur Skadud 16 beroperasi di wilayah seperti Aceh hingga Natuna.

“Kemudian, kami juga ke daerah selatan kadang, kami juga tukar tempat dengan satuan-satuan yang lain. Intinya fleksibel saja, tapi domain kami berada di bagian barat (Indonesia),” kata Yudhistira.

Baca juga: TNI AU Kerahkan Pesawat Intai untuk Awasi Pelayaran Ilegal Pengungsi Rohingya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com