Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Beberkan Cara Cegah Korupsi, Digitalisasi Sistem Keuangan hingga Kembalikan Independensi KPK

Kompas.com - 18/01/2024, 07:27 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo membeberkan cara pencegahan korupsi dalam acara Paku Integritas yang dihelat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (17/1/2024) malam.

Menurut Ganjar, langkah pertama untuk mencegah praktik korupsi ialah dengan melakukan digitalisasi sistem keuangan.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu menyebut selain mencegah korupsi, digitalisasi keuangan juga mempunyai dampak terjadinya penghematan anggaran.

"Dengan cara digitalisasi sebenarnya penghematan bisa dilakukan. Transaksi tunai itu sulit untuk dilacak, maka mesti ada pembatasan, kalau tidak salah yang Rp 100 juta itu mesti menjadi komitmen," kata Ganjar.

Baca juga: Singgung Pengalaman di Jateng, Ganjar: Teladan Pemimpin Cara Paling Gampang Berantas Korupsi

Cara kedua, lanjut Ganjar, pencegahan korupsi juga dapat dilakukan dengan menguatkan sistem e-budgeting dan e-planning di lingkungan birokrasi.

Menurut Ganjar, dua hal itu menjadi sebuah kewajiban dalam birokrasi untuk menguatkan transparansi.

Selain itu, transaksi anggaran juga harus benar-benar dapat dikontrol oleh pemimpin. Tujuannya tak lain agar anggaran yang disediakan benar-benar sampai ke tangan pelaksana pengguna anggaran.

"Mesti dikontrol oleh pemimpin tertinggi dan itu adalah dasbord yang dibutuhkan setiap hari untuk pemimpin melihat, memimpin pemberantasan korupsi secara langsung," tegas Ganjar.

Baca juga: Singgung Pengalaman di Jateng, Ganjar: Teladan Pemimpin Cara Paling Gampang Berantas Korupsi

Langkah pencegahan korupsi berikutnya, Ganjar menyebut pentingnya mengembalikan independensi KPK. Salah satu cara untuk mengembalikannya yaitu dengan meningkatkan integritas aparatur KPK.

"Menjaga independensi dan integritas oleh aparatur di KPK itu penting, tidak untuk diintervensi oleh siapapun," ungkap dia.

Di samping itu, Ganjar mengatakan bahwa Kejaksaan dan Kepolisian juga bisa mendorong transparansi kepada masyarakat tanpa adanya intimidasi dalam pencegahan korupsi.

Cara berikutnya adalah penguatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Tentu saja instrumen LHKPN. LHKPN bukan cerita yang sulit. Penguatan LHKPN itu didorong dengan whistleblowing dari masyarakat yang dijamin kerahasiannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com