JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Sulfikar Amir mengakui bahwa membuat 40 kota baru se-level Jakarta bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Amir lantas menyebut Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kepleset lidah saat menyampaikan pernyataan tersebut dalam debat cawapres beberapa waktu lalu.
Mulanya, Amir mengatakan waktu yang diberikan kepada cawapres dalam debat sangatlah terbatas.
"Jadi memang waktunya itu tidak cukup untuk Gus Imin mengelaborasi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan 40 kota. Jadi 40 kota ini adalah sebuah program pembangunan dan upgrading kota-kota yang sudah ada di Indonesia," ujar Amir saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023) malam.
Baca juga: Berantas Mafia Solar, Cak Imin Akan Ubah Skema Subsidi BBM untuk Nelayan
Amir menyebut Cak Imin sebenarnya kepleset lidah saat memaparkan program soal 40 kota baru se-level Jakarta.
Yang Cak Imin maksud, kata dia, adalah mengembangkan kota-kota yang sudah ada untuk ditingkatkan lagi levelnya.
"Jadi mungkin Gus Imin salah sebut ketika beliau mengatakan 40 kota baru, enggak, itu slip of tongue ya. Yang mestinya beliau katakan itu adalah pembangunan dan upgrading 40 kota yang sudah ada di seluruh Indonesia. Dan ini adalah program yang akan kita lakukan 5 sampai 10 tahun ke depan," tuturnya.
Menurut Amir, dari 40 kota itu, 14 kota di antaranya menjadi prioritas pasangan Anies-Cak Imin untuk dikembangkan menjadi titik pertumbuhan baru.
Baca juga: Antisipasi Kecurangan Pemilu, Cak Imin Klaim Paslon Amin Punya 1.500 Advokat
Amir mengatakan 14 kota tersebut berada di luar Pulau Jawa.
Pengembangan itu pun akan menggunakan anggaran yang sebenarnya sudah dialokasikan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Di mana kita akan mengalokasikan anggaran yang tadinya dipakai untuk IKN, lalu kita pindahkan, kita realokasikan untuk meng-upgrade 14 kota di luar Pulau Jawa sebagai bagian dari program 40 kota tadi. Dan ini akan menjadi satu upaya untuk mencapai pemerataan pertumbuhan secara lebih efektif," kata Amir.
"Karena ada 14 titik baru yang akan kita angkat dibandingkan dengan satu titik di tengah hutan yang kita belum tahu gimana kita menghidupnya," sambungnya.
Sementara itu, Amir menekankan kota-kota yang akan dikembangkan ini tidak mungkin se-level dengan Jakarta.
Baca juga: Cak Imin: Saya 20 Tahun bersama Pemerintahan, Kesimpulannya Minimalis Terus
Amir menegaskan level Jakarta sudah terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.
"Saya juga perlu sedikit klarifikasi mengenai kota se-level Jakarta, karena Jakarta itu satu-satunya kota yang punya level terlalu tinggi untuk kota-kota lain, dilihat dari level populasi, dilihat dari level luas wilayah, dilihat dari level APBD, dan dilihat dari PDRB, yang sebesar Rp 100 triliunan lebih gitu. Jadi akan sangat sulit untuk menjadikan kota-kota lain se-level Jakarta," terangnya.
"Tetapi yang ingin kita lakukan adalah mengangkat kota-kota lain seperti Jakarta dalam arti bersifat citizen oriented, berorientasi pada warga kota. Dan itulah yang dilakukan oleh Anies Baswedan selama menjadi gubernur, di mana layanan-layanan publik seperti transportasi kemudian ruang publik, ruang hijau, seperti taman. Lalu kemudian apa namanya, fasilitas kesehatan dan sebagainya itulah yang kemudian kita upgrade di kota-kota ini supaya mereka bisa memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik," imbuh Amir.
Sebelumnya, Cak Imin menilai, Indonesia harus membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta.
Baca juga: Dapat Keluhan Penyaluran Bansos, Cak Imin Klaim Paslon Amin Punya Solusi
Hal ini disampaikan Cak Imin terkait masalah perkotaan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
“Dalam rangka agar tidak terjadi penumpukan penduduk di dalam satu perkotaan maka pembangunan perkotaan harus dibikin rata di berbagai tempat,” kata Cak Imin, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
“Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta,” ucapnya.
Cak Imin menyebutkan, puluhan perkotaan yang akan dibangun harus mampu menampung jumlah penduduk.
Kota-kota tersebut juga harus memiliki sarana dan prasarana yang baik untuk masyarakat setempat.
Selain itu, kata Cak Imin, pembangunan tersebut juga harus memastikan terjaganya lingkungan sekitar agar masyarakat tetap sehat.
Baca juga: Kampanye di Gresik, Cak Imin Janji Sediakan Pupuk, Pakan, dan Pasar untuk Para Petambak
“Termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan-perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai kepada yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Cak Imin lantas menyinggung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Menurutnya, ia bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan bukan tidak setuju dengan pembangunan tersebut.
Akan tetapi, yang lebih penting dari itu adalah harus terciptanya pemerataan dan keadilan dari sebuah pembangunan.
Sehingga, kota-kota di sebelah IKN harus juga merasakan adanya pembangunan.
“Kita bukan setuju atau tidak setuju IKN. yang paling penting adalah prioritas ke pemerataan dan keadilan agar terbangun kota-kota (di sekitarnya),” kata Cak Imin.
Baca juga: Cak Imin Sindir Korupsi BTS 4G, Nasdem: Enggak Usah Ditanggapi
“Balikpapan kasihan, Banjarmasin kasihan, Pontianak kasihan, karena apa? kota-kota ini (juga bisa dibangun) dalam waktu singkat, bisa kita sulap menjadi lebih baik. Karena apa? fiskal yang kita sediakan dirataadilkan di masing-masing perkotaan,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.