Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Christopher Sastyaviando Lebe
Praktisi Hukum

Direktur Reformasi Hukum TPN Ganjar-Mahfud dan anggota Badan Pemenangan Pemilu PDI-Perjuangan Kota Surakarta. Selain itu, juga berkegiatan di Global Shapers Community Surakarta Hub, BPC HIPMI Kota Surakarta, DPD LBH HKTI DKI Jakarta, ILUNI UI, dan ILUNI FHUI. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dahulu aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Refleksi Natal 2023: Politik dan Kekuasaan yang Menghadirkan Damai Sejahtera

Kompas.com - 26/12/2023, 10:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERAYAAN Natal 2023 menghadirkan kehangatan di tengah peningkatan eskalasi politik menjelang tahun 2024.

Tema Natal yang diangkat oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja di Indonesia, "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi", membawa kita merenungkan sejenak, sudahkah kita berhasil mengejawantahkan relasi baik dengan Sang Pencipta ke dalam kehidupan bersama sesama masyarakat?

Apakah kita berhasil menjadi pembawa damai selama masa pergantian kekuasaan ini? Atau justru kita turut terlibat melahirkan konflik dan perpecahan?

Demikian pula menjadi renungan apakah dengan kekuasaan dan jabatan yang dimiliki, kita menjadi semakin mampu melayani dan membawa manfaat bagi rakyat? Atau justru kita malah terbuai lalu mementingkan kepentingan pribadi dan golongan?

Pemilihan umum sebagai pesta demokrasi berubah menjadi arena perebutan kekuasaan yang selalu berulang setiap 5 (lima) tahun sekali. Narasi rakyat sebagai subjek dalam pemilihan umum terus menerus diangkat para elite.

Berbagai bentuk gimik ditawarkan atas dasar relevansi zaman, tanpa mengingat fakta sejarah yang pernah terjadi. Pada akhirnya, rakyat tetap menjadi objek semata, didekati untuk mendapat suaranya, dilupakan ketika sudah mendapat jabatan dan kekuasaan.

Pemilihan umum yang dihadapi oleh bangsa Indonesia seharusnya mampu menjadi pemicu yang mendorong para politisi dan pejabat untuk menghadirkan damai sejahtera di Indonesia.

Damai yang tidak hanya berada di dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga di dalam setiap lubuk hati rakyat Indonesia.

Kedamaian tersebut tentu lahir dari proses politik sehat, melalui kompetisi ide, gagasan, dan program, bukan melalui persaingan tidak sehat dan yang dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.

Kedamaian bagi rakyat seharusnya jauh melebihi hal-hal tersebut. Kedamaian bagi rakyat tidak seharusnya hanya dihadirkan setiap 5 (lima) tahun sekali.

Pemilihan umum memang ajang persaingan. Persaingan ide, visi, misi, gagasan, dan program guna merebut suara rakyat menuju jabatan dan kekuasaan.

Jika diadakan pengumpulan data, mungkin akan ditemukan jutaan janji yang ditawarkan oleh para peserta pemilu, baik eksekutif maupun legislatif, kepada rakyat dalam setiap kampanyenya.

Pertanyaannya, berapa banyak yang ditepati dan dilaksanakan? Padahal rakyat tidak sekadar terbuai, mereka sejatinya menaruh harap atas janji-janji tersebut.

Janji kampanye melahirkan harapan atas tempat tinggal, kepastian pendapatan, kemudahan bekerja, akses pendidikan, masa tua yang terjamin, perbaikan iklim, fasilitas sosial, infrastruktur, dan jutaan harapan lain dalam benak hati kaum Marhaen Indonesia.

Bagaimana jika janji-janji tersebut dilupakan ketika jabatan dan kekuasaan sudah diraih? Rakyat hanya bisa diam, kembali bersama kesulitannya sehari-hari, kembali dalam imajinasinya mengandaikan pemenuhan janji-janji tersebut, kembali berharap akan adanya perubahan pada pemilihan umum selanjutnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com