JAKARTA, KOMPAS.com - Perebutan suara pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Jawa Barat diprediksi akan berlangsung kompetitif.
Dengan jumlah pemilih terbanyak, yakni 35.714.901 pemilih, Jawa Barat ke depan tak ubahnya menjadi medan pertempuran dalam memperebutkan suara di Pilpres 2024.
Kemenangan di Jawa Barat pun dianggap mempunyai pengaruh besar untuk mendulang pundi-pundi suara secara nasional.
Tak heran jika masing-masing kontestan mulai menabuh genderang "perang" untuk mengamankan suara di wilayah "Bumi Pasundan".
Tak tanggung-tanggung, mereka membidik kemenangan telak dengan persentase mencapai 80 persen suara.
"Kita di Jawa Barat harus menang telak, target kita bukan menang tipis tapi menang telak. Kita targetkan 80 persen suara di Jawa Barat untuk Anies-Muhaimin," kata Ketua Tim Kampanye Daerah Amin Jawa Barat Haru Suandharu di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Hari Ke-21 Kampanye, Anies Safari Politik di Sumsel, Cak Imin Dialog di Bekasi
Target besar itu bukan tanpa perhitungan. Pihaknya merujuk hasil Pilpres 2019 ketika pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Saat itu Prabowo-Sandi meraup 16.077.446 suara di Jawa Barat. Sementara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat 10.750.568 suara.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimistis bahwa Anies-Muhaimin mampu mengambil kendali kemenangan telak di Jawa Barat.
"Saya kira kalau Pak Anies bisa 80 persen di Jawa Barat itu sudah target dan cita-cita kami," kata Haru.
Baca juga: Mobil Rombongan Anies Kecelakaan di Aceh, Semua Penumpang Selamat
Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa menyadari target 80 persen suara untuk kemenangan Anies-Muahimin harus dibarengi dengan koalisi yang solid.
"Koalisi yang solid, relawan di Jawa Barat akan kami solidkan dan kami maksimalkan menjadikan kekuatan kami hingga ke level paling rendah di TPS," tegas dia.
Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan raihan suara di Jawa Barat akan menjadi penentu untuk mewujudkan target kemenangan satu putaran.
"Target kita minimal 60 persen. Kalau ini terjadi, Jawa Barat sebagai penentu, ditambah suara dari Pak Joko Widodo (Jokowi), insya Allah satu putaran bisa kita, kalau dua putaran capek,” kata Ridwan Kamil dalam acara konsolidasi TKD di The House Convention Hall Paskal, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Kampanye di Blitar, Prabowo Berkunjung ke Museum Peta
Untuk merealisasikan target ini, mantan Wali Kota Bandung ini meminta para jajaran TKD Jawa Barat bekerja keras sembari mengingatkan pentingnya kekompakkan dalam memenangkan Prabowo-Gibran
"Tidak ada kemenangan tanpa kekompakkan, tidak ada keberhasilan tanpa kebersatuan, untuk itu saya laporkan Jawa Barat, kita satu komando," tegas Ridwan Kamil.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDI-P) Jawa Barat Ono Surono menyadari persaingan perebutan suara di wilayahnya berat.
Karena itu, DPD PDI-P Jawa Barat hanya memasang target realistis, yakni mendulang 40 persen suara.
"Jawa Barat, kita kebagian 40 persen, karena memang sangat realistis," ujar Ono usai bertemu kalangan milenial dan generasi Z di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) malam.
Baca juga: Pedagang Mengeluh Harga Sembako Naik, Atikoh Ganjar: Mumet Yo, Pak?
Ono mengatakan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sebelumnya telah menggelar pertemuan dengan tim dari masing-masing provinsi.
Dari pertemuan itu menghasilkan target kemenangan nasional Ganjar-Mahfud sebesar 54 persen atau satu putaran. Dari target itu, Ganjar-Mahfud membidik 40 persen suara di Jawa Barat.
Ono menilai bahwa persaiangan perebutan suara di Jawa Barat sedikit berat dibandingkan di wilayah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, termasuk Bali.
Menurut Ono, Jawa Barat merupakan wilayah yang besar, begitu juga dengan jumlah pemilihnya menjadi yang terbesar dari skala nasional.
Baca juga: Ganjar Sambangi Pasar Induk Wonosobo, Pedagang Curhat soal Atap Bocor dan Harga Pangan
Karena itu, pihaknya mau tidak mau memasang target realistis untuk Ganjar-Mahfud.
"Tentunya apa yg kita lakukan, sebelum Mas Ganjar ditetapkan sebagai capres PDI Perjuangan, sebelumnya pun dia juga sudah beberapa kali keliling di Jawa Barat," ujarnya.
Untuk merealisasikan target tersebut, DPD PDI-P Jawa Barat akan memaksimalkan basis suara partai berlambang banteng moncong putih yang tersebar di 12 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Di 12 kota dan kabupaten ini, Ono mengungkapkan, PDI-P mempunyai kader yang duduk sebagai ketua DPRD, eksekutif, hingga struktural partai yang menjalar hingga ke tingkat dusun.
"Tentunya itu kekuatan kita untuk bisa bergerak memenangkan Ganjar-Mahfud," jelas Ono.
Sedangkan wilayah yang berada di luar basis suara PDI-P, Ono menargetkan bisa menguasai perolehan suara di enam kota dan kabupaten.
"Wilayah wilayah lainnya mungkin kita kategorikan lagi wilayah sedang, kita punya enam wilayah, lalu sisanya boleh dikatakan wilayah berat," ungkap Ono.
"Tapi tentunya strategi dan program sudah kita siapkan, semua wilayah pasti akan kita garap," imbuh dia.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebutkan, secara elektoral, Jawa Barat masih menjadi area kompetisi berebut suara antara Prabowo dan Anies.
Menimbang, keduanya mempunyai irisan pemilih yang serupa, yakni dari kalangan pemilih Islam dan pemilih nasionalis.
"Bedanya, Prabowo telah meretas modal sosial-politiknya sejak tiga pilpres sebelumnya, baik sebagai cawapres di Pilpres 2009 dan sebagai capres di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 sehingga lebih solid ketimbang Anies," kata Baskoro kepada Kompas.com, Senin (18/12/2023).
Secara personal, Baskoro mengatakan, kehadiran nama-nama besar seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, hingga mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa mendongkrak mesin pemenangan politik Prabowo-Gibran di Jawa Barat.
Menurutnya, nama-nama tersebut memiliki magnet figur di tengah masyarakat Jawa Barat.
Sementara di sisi Anies-Muhaimin, nama-nama yang membantu pemenangannya di Jawa Barat dinilai belum ada yang sekuat nama-nama besar yang sebanding dengan figur di kubu Prabowo-Gibran.
"Di luar soal peluang Prabowo dan Anies, Jawa Barat masih menjadi pekerjaan rumah elektoral bagi Ganjar," ungkap Baskoro.
(Penulis: Nicholas Ryan Aditya, Putra Prima Perdana, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.