Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Peduli Menerangi Masa Depan Para Perempuan Skizofrenia

Kompas.com - 15/12/2023, 17:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu surya kian malas menyemburkan binarnya. Semilir angin perlahan memanggil malam di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Bhakti, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).

Semua itu menambah keteduhan yang sebelumnya telah diberikan Mega Sri Untara (44) lewat tuturnya yang lembut.

Jari-jemarinya yang bersusun mencekal sepasang flat shoes motif batik hasil pelatihan keterampilan yang diinisiasi PT PLN (Persero) itu.

Mega bergurau, ia ingin sekali mengenakan flat shoes berkelir hijau itu, namun kondisi jemari kakinya yang juga bersusun-susun tak memungkinkan.

"Mau ukuran berapa pun juga enggak muat," katanya polos.

Baca juga: Jaga Pasokan Batu Bara ke PLTU, PLN Optimalkan Kualitas Pengelolaan

Dengan tutur lembut itu, tak tampak bahwa selain menyandang disabilitas daksa pada jari-jemari kaki dan tangannya, Mega juga rupanya mengidap skizofrenia.

"Dulu saya ditangkap Satpol PP di sana, waktu tinggal sama bapak angkat," ucapnya dengan senyum simpul, ketika mengenang masa lalunya di bilangan Muara Angke.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), per 2022, terdapat 23 juta orang penderita penyakit kejiwaan, baik skizofrenia atau psikosis.

Namun, dari jumlah itu, hanya 31,3 persen yang dapat mengakses layanan spesialis jiwa.

PSBD Budi Bhakti menjadi salah satu panti milik Pemprov DKI Jakarta yang menangani puluhan penyandang disabilitas ganda (fisik dan mental) hasil penjangkauan Dinas Sosial (Dinsos).

Kebanyakan dari mereka sebelumnya menggelandang, sebelum dijangkau dan ditempatkan di panti untuk menjalani pemulihan bebas biaya.

Di tempat ini, para disabilitas ganda bisa mengakses berbagai pelatihan keterampilan sosial, seperti menjahit flat shoes yang dipegangi Mega erat-erat.

"Pelatihan keterampilan ini sangat bermanfaat buat mereka, sebagai proses terapi buat yang disabiilitas ganda, khususnya untuk terapi yang gangguan jiwa. Kalau mereka sudah mampu, mereka bisa bikin sendiri, bisa jual sendiri," kata Kepala PSBD Budi Bhakti, Prayitno, ketika ditemui Kompas.com, Rabu sore.

Baca juga: PLN Akan Ganti Semua Meteran Listrik Konvensional Jadi AMI, Apa Keistimewaannya?

Penelitian Benton & Scheoeder dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology pada 1990 silam membuktikan, pelatihan keterampilan sosial memang berpengaruh positif terhadap beberapa parameter pemulihan skizofrenia, termasuk peluang untuk sembuh dan dipulangkan dari perawatan.

"Pelatihan keterampilan sosial juga mempunyai dampak yang lumayan baik untuk penanganan kekambuhan," tulis mereka dalam riset bertajuk "Social skills training with schizophrenics: A meta-analytic evaluation" tersebut.

Senada, sekelompok periset dalam penelitian bertajuk "Development of an Integrated Cognitive-Behavioral and Social Skills Training Intervention for Older Patients With Schizophrenia" (2000)” juga menyodorkan bukti sejenis.

Para periset, J.R. McQuaid dkk menyebut, pelatihan keterampilan sosial efektif meningkatkan kualitas hidup pengidap skizofrenia berusia pra-lansia.

Penanganan ini krusial untuk meningkatkan "keberfungsian sosial" yang dapat mencegah dampak lanjutan pada pengidap skizofrenia berusia lanjut.

Barangkali itu sebabnya, Mega mampu bertutur begitu lembut dan teduh terhadap tamu yang baru dikenalnya sore itu.

Ia piawai mengelola emosi, termasuk saat memuntahkan masa lalunya: soal bedeng-bedeng Muara Angke, derma orang-orang sekitar yang kerap memberinya makan, hingga cerita-cerita lucu ketika mengikuti pelatihan menjahit dari PLN.

"Enak (pelatihan) ramai-ramai bisa saling bantu dan tolong-menolong. Diajarin juga cara menjahitnya bagaimana. Sekarang udah bisa lah, tapi dikit-dikit. Masih minta tolong teman, 'tolong, dong, masukin benangnya ke lubang jarum," ujar Mega.

“Kami tidak dilepas walau program sudah berakhir”

Endah Yuliandasari, pekerja sosial yang sudah 7 tahun bertugas di PSBD Budi Bhakti, mengakui bahwa pelatihan menjahit yang diinisiasi PLN Peduli menjadi proyek paling membekas yang pernah dikerjakan panti sosial ini dengan pihak lain.

"Sebelumnya ada pelatihan-pelatihan lain yang saya tidak bisa sebut, tapi baru PLN ini yang benar-benar kami diperhatikan banget. Biasanya kan paling orang mengadakan pelatihan sekadar menjalankan program saja, habis itu bubar," kata Endah dalam kesempatan yang sama.

Pelatihan ini diawali dengan 4 hari sesi latihan yang secara khusus menyasar para disabilitas daksa perempuan PSBD Budi Bhakti, pada Desember 2022 silam di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Karet Tengsin. Program yang diikuti 16 perempuan disabilitas ganda itu kemudian berlanjut lewat pendampingan secara daring oleh para pelatih sesuai keahlian masing-masing.

"Kami setiap minggunya ditutor, dipantau, diajari dari mulai pembuatan produk sampai belajar bisnisnya. Ada silabusnya, minggu ini belajar ini, minggu depan belajar itu. Terstruktur banget. Jadi mereka tidak hanya 'kalian dagang gih', tapi ada hitungan bisnisnya. Dan itu diajari benar-benar. Sampai sekarang kami masih ditanya-tanya, tidak dilepas gitu, walaupun programnya sudah berakhir," jelas Endah.

Baca juga: PLN Peduli Air Bersih Desa Cijeungjing

Produk hasil pelatihan hasil kolaborasi dengan BenihBaik.com dan Komunitas Pelangi Nusantara (Pelanusa) ini pun dipajang di etalase panti dengan banderolnya masing-masing.

Tak hanya flat shoes yang tadi dipegang Mega, ada pula topi rimba bermotif batik dengan hiasan kembang kain perca hasil tangan dingin Partinah si doyan makan. Di ruangan kerja Prayitno, terpajang tempat tisu berbahan kain dan bantal empuk bermotif celup, hasil pelatihan yang sama.

Partinah, perempuan disabilitas ganda, dengan bangga mengenakan topi yang ia jahit sendiri hasil pelatihan yang diinisiasi program PLN Peduli, ketika ditemui di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Bhakti, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Partinah, perempuan disabilitas ganda, dengan bangga mengenakan topi yang ia jahit sendiri hasil pelatihan yang diinisiasi program PLN Peduli, ketika ditemui di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Bhakti, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2023).

Dina (33) salah satu perempuan disabilitas ganda yang paling maju progresnya. Ia kaget sendiri ternyata dirinya menyimpan bakat menjahit. Berbekal ilmu yang ia gondol dari pelatihan, perempuan jenaka itu sudah menelurkan macam-macam produk, mulai dari sarung bantal di ruangan Prayitno, manset, hingga kemeja. Untuk urusan terakhir, Dina mengaku masih kerepotan meski sudah menguasai mesin jahit.

"Bikin kemeja belum jadi-jadi. Yang kecil sih emang udah, tapi jelek. Apalagi yang panjang-panjang, susah," kata dia disusul tawa warga binaan lain.

Dina yang menjalani tahun keempatnya di sini mengaku masih kerasan. Satu-satunya yang membuatnya tertarik "lulus" dari panti hanyalah peluang bisnis butik berbekal ilmu jahit yang ia comot dari pelatihan PLN Peduli.

"Itu juga asal ada duitnya, Pak," katanya berseloroh lagi.

Baca juga: 5 Kesalahpahaman Umum mengenai Penyakit Skizofrenia

Ada secercah harapan untuk perempuan skizofrenia di masa depan. Ini menjadi pokok paling penting pelatihan tersebut. Endah mengamini hal itu dan berharap, pelatihan sejenis digelar lagi tahun depan, dengan sasaran yang lebih besar.

"Kita tidak menjual jasa kasihan. Bukan soal 'ini bisa dijual atau tidak'. Itu bonus saja. Yang paling penting adalah (pelatihan ini) mengembalikan keberfungsian sosial mereka. Ketika kami lepas di masyarakat, mereka mampu. Contohnya seperti (Dina) ini. Kalau tidak ada pelatihan PLN itu, saya juga enggak tahu si Dina bisa jahit," ungkapnya.

Tempat ini memang hanya transit. PSBD Budi Bhakti, kata Prayitno, sudah "meluluskan" banyak alumnus. Sesuai tujuan mereka, beberapa di antaranya bisa berbaur kembali dengan masyarakat dan berpenghasilan. Mega berharap dapat menjadi salah satunya, kelak.

"Mudah-mudahan manfaatnya dari kita bikin ini dan belajar (menjahit), bisa dijual nanti. Mudah-mudahan (ketika keluar panti) bisa buka usaha gitu, sambilan," tutur Mega.

Ribuan penerima manfaat

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut bahwa pemberdayaan kaum disabilitas merupakan inisiatif PLN untuk memberi dukungan dan kesempatan kepada kelompok rentan agar lebih mandiri. Ia berharap, kaum disabilitas kelak dapat memanfaatkan akses-akses usaha yang ada untuk menopang kemandirian ekonominya.

“Program ini berfokus pada memberdayakan kaum rentan disabilitas agar dapat mandiri secara ekonomi dan sosial, serta meningkatkan inklusi mereka dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat. Program ini dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan kaum rentan sehingga mampu meningkatkan kompetensi mereka dan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mandiri dan berperan di masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangan resmi perusahaan, dikutip Jumat (15/12/2023).

Baca juga: PLN Electric Run 2023, Ajang Lari untuk Investasi Kebaikan Bumi

Hingga triwulan III 2023, sebanyak 3.419 orang dari kelompok disabilitas telah mengikuti program pendidikan dan pemberdayaan dari PLN melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan TJSL) berupa bantuan usaha dan pendampingan.

PLN menyebut, 2.727 penyandang disabilitas di antaranya telah berpartisipasi aktif dalam program pendidikan yang disediakan. Sementara itu, 692 orang lainnya memperoleh bantuan pelatihan keterampilan serta modal usaha dari PLN. Program pemberdayaan ini disebut mampu menyerap 109 orang tenaga kerja dari kaum disabilitas.

Sepanjang 2022 saja, sedikitnya 68 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penerima manfaat besutan kelompok difabel binaan PLN sudah menjamur di 40 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

Terkhusus kesetaraan gender, PLN juga menginisiasi program Perempuan Berdaya guna mendukung lahirnya UMKM besutan kaum perempuan terus bertumbuh. Mengutip situs resmi PLN, sedikitnya 200 perempuan, baik disabilitas dan non-disabilitas, berpartisipasi dalam program peningkatan kapasitas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com