Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan Dorong Pemerintah Indonesia Galang Dukungan untuk Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 12/12/2023, 16:46 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendorong agar pemerintah Indonesia bisa menggalang dukungan untuk mendorong gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Gencatan senjata diperlukan untuk melindungi kelompok sipil, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan.

"Mendukung dan mendorong Pemerintah Indonesia untuk terus menggalang dukungan global agar segera menyepakati gencatan senjata," ujar Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).

"Menghentikan perang dan memberikan bantuan kemanusiaan dengan perhatian khusus pada kelompok yang memiliki kerentanan berlapis," sambung dia.

Baca juga: Setelah Dievakuasi, Seorang WNI Relawan MER-C yang Bertugas di Gaza Pulang ke Tanah Air Hari Ini

Dorongan itu dilakukan bukan tanpa alasan. Veryanto mengatakan, data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sudah ada 17.177 korban meninggal akibat konflik Israel-Palestina di Gaza.

Dari jumlah itu, 77 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Selain korban jiwa, Veryanto juga menyebut dari data yang sama ada 52.000 rumah dan bangunan yang rusak, 46.000 orang terluka dan 1,93 juta jiwa mengungsi, atau hampir 85 perse dari populasi Gaza.

Selain mendorong pemerintah Indonesia, Komnas Perempuan juga mendorong pasukan keamanan internasional memberikan perlindungan maksimal kepada perempuan dan anak.

"Termasuk perempuan pembela hak asasi manusia dari serangan yang mengakibatkan luka-luka dan kematian," ucap Veryanto.

Baca juga: Panglima TNI Lepas 120 Prajurit Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Ingatkan Eskalasi Konflik di Gaza

Terakhir, Komnas Perempuan mengajak masyarakat Indonesia mendukung perdamaian di Palestina dan tidak terprovokasi isu kebencian dan intoleransi berbasis agama dan ras atas perang yang terjadi di Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com