Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Disebut Ajang Uji Program Capres-Cawapres, Pemilih Diminta Cermat

Kompas.com - 09/12/2023, 12:16 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengajak pemilih untuk mencermati visi, misi, program, dan gagasan pasangan calon presiden (capres) serta calon wakil presiden (cawapres) dalam debat.

Titi mengatakan, debat menjadi sarana pendidikan politik buat pemilih agar fokus terhadap gagasan calon pemimpin.

“Pemilih juga perlu mencermati dan menggunakan pembahasan yang dikomparasikan dengan rekam jejak calon sebagai referensi untuk menilai kapasitas dan kompetensi para pasangan calon (paslon),” kata Titi kepada Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

“Dengan demikian, harapannya publik bisa membuat keputusan terbaik saat hari H pemilu presiden (pilpres) nanti,” tuturnya.

Titi menyebutkan, debat capres-cawapres merupakan salah satu metode kampanye yang jangkauan audiensnya sangat besar karena disiarkan secara luas melalui media massa elektronik dan digital. Debat menjadi ajang bagi para capres-cawapres adu gagasan dan program.

Untuk itu, diharapkan capres-cawapres bisa optimal memanfaatkan momen debat untuk mengurai visi besarnya untuk Indonesia, sekaligus mengedukasi publik soal praktik pemilu yang substansial dan bermartabat.

Baca juga: Wacana Penghapusan Saling Sanggah di Debat Capres: Diusulkan TKN Prabowo, Ditolak Kubu Ganjar dan Anies

“Tidak sekadar jadi gimik panggung simbolik saja,” ujar Titi.

Lebih lanjut, Titi menyebut, debat bukan hanya arena untuk menyampaikan gagasan, tapi juga ajang menguji kelayakan dan relevansi program para capres-cawapres.

Oleh karenanya, ia tak setuju jika mekanisme saling sanggah dalam debat dihilangkan.

“Saling sanggah bukan berarti saling menjatuhkan, tapi justru bisa memperlihatkan fokus dan penguasaan calon pada tema dan isu debat,” katanya.

Menurut Titi, debat dengan skema saling bertanya dan melakukan pendalaman di antara para capres dan cawapres justru lebih menampilkan keotentikan dan orisinalitas.

Lewat mekanisme saling sanggah ini, akan terukur bagaimana capres-cawapres menggali gagasan calon lain. Bakal terlihat pula sejauh mana penguasaan capres-cawapres atas program yang diusungnya.

Dengan demikian, publik akan lebih mudah menilai relasi para calon secara lebih alamiah ketika para calon saling sanggah.

Mekanisme saling bertanya ini, kata Titi, juga memaksa capres maupun cawapres untuk berpikir dan mempersiapkan diri lebih maksimal mengenai visi, misi, dan gagasan yang hendak dielaborasi.

“Selain itu juga tidak akan membuka celah kecurigaan pertanyaan bocor dan lain-lain. Lebih otentik dan substantif,” tutur pakar hukum kepemiluan Universitas Indonesia itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com