Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Jokowi, Ganjar Nilai Pembiayaan IKN Tak Harus Andalkan Investor

Kompas.com - 07/12/2023, 18:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

NUSANTARA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memiliki paradigma yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo soal skema pembiayaan pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai, skema pembiayaan dari investor hanya bersifat opsional.

Prioritas utama pendanaan IKN, menurut dia, tetap harus bertumpu pada anggaran negara.

Terlebih, untuk pembangunan aset-aset negara atau pengembangan sektor pemerintahan.

"Kalau IKN saya berpikirnya bisa mengajak (investor), bisa, tapi tidak wajib, karena skemanya tidak tunggal," kata Ganjar kepada wartawan dalam lawatannya ke IKN pada Kamis (7/12/2023).

"Ini membangun ibu kota, lho. Kalau bangun ibu kota, seoptimal mungkin kita menggunakan kekuatan sendiri," lanjut Ganjar.

Baca juga: Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen

Politikus PDI-P itu berpendapat, peran sektor privat nantinya bisa diarahkan untuk pengembangan ekosistem di IKN dan sekitarnya, dengan memberikan insentif tertentu untuk pemodal agar mau menanamkan modalnya

"Itu nanti sampai ke Balikpapan, sampai ke Samarinda jadi ada industri yang tumbuh di sini, apakah itu industri yang mesti disiapkan, sebenarnya banyak," ujar Ganjar.

"Nah pada wilayah itu lah diserahkan kepada mereka (investor). Tapi, tidak akan pernah menarik kalau kemudian kita tidak bisa memberikan insentif," sambungnya.

Ganjar juga mengaku mulai didekati investor dan perwakilan negara sahabat terkait kelanjutan proyek ambisius Jokowi itu.

Ia meyakini, saat ini kebanyakan investor belum berani mengucurkan modal besar di sini karena masih menanti iklim politik alias masih "wait and see".

"Mulai banyak lah para investor, negara-negara sahabat, mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita. Itu sebenarnya untuk menunjukkan, kira-kira nanti dari kandidat capres ini akan bagaimana terhadap mereka-mereka," ia menambahkan.

Baca juga: Soal IKN, Anies: Bangun Kota di Tengah Hutan Timbulkan Ketimpangan Baru

Ganjar menilai bahwa investor pada umumnya membutuhkan kepastian hukum sebelum memutuskan akan menanamkan modal, termasuk untuk IKN.

Menurutnya, ini merupakan "problem besar". Namun, ia mengeklaim bahwa isu itu bisa diatasi seandainya ia dan pendampingnya, Mahfud MD, terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

"Maka ketika saya bersama Pak Mahfud insya Allah ini jadi energi buat kami, buat Indonesia. Karena kami mempunyai komitmen yang sama untuk memberantas korupsi, untuk membuat kepastian hukum dan menegakkannya," jelas Ganjar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com