Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Diberi Kesempatan, Anies Mengaku Ingin Makan Malam Bareng Nabi Muhammad hingga Nelson Mandela

Kompas.com - 02/12/2023, 17:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkap tiga tokoh yang ingin ia ajak makan malam bersama jika memang memiliki kesempatan untuk melakukannya.

"Berapa orang? Tiga? Boleh fiksional? Boleh betul-betul imajinasi enggak harus hari ini ya?" tanya Anies saat menjawab pertanyaan salah seorang penanya yang diizinkan mantan Duta Besar Indonesia untuk AS, Dino Patti Djalal, naik ke atas panggung di acara Foreign Policy Conference of Indonesia (FPCI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).

Tokoh pertama yang ingin diajak Anies makan malam bersama adalah Nabi Muhammad SAW. Diketahui, Nabi Muhammad adalah panutan dan suri tauladan yang baik bagi umat islam.

Baca juga: Jika Nanti Jadi Presiden, Anies Ingin Indonesia Tak Cuma Dekat dengan China

"Nomor satu, Nabi muhammad SAW," kata Anies.

Tokoh kedua yang ingin dia ajak makan bersama adalah Nelson Mandela.

Mandela merupakan mantan Presiden Afrika Selatan yang mendapat julukan bapak bangsa Afrika Selatan. Semasa hidupnya, Mandela berjuang untuk kebebasan warga kulit hitam di sana.

Sedangkan tokoh ketiga yang disebut Anies adalah Mahatma Gandhi, yang merupakan tokoh spiritual dan politikus India. Ia terkenal karena kiprahnya dalam upaya pembebasan India dari kolonialisme.

"Kedua saya akan ngobrol sama Nelson Mandela. Dan yang ketiga saya akan ngobrol dengan Mahatma Gandhi," ucap Anies disambut riuh tepuk tangan para peserta konferensi.

Baca juga: Pede soal Debat Cawapres, Anies: Muhaimin Punya Pengalaman Luar Biasa

Selain soal makan malam, Anies juga ditanya mengenai prioritas Indonesia antara negara-negara blok Asia Tenggara (ASEAN) atau 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia yang tergabung dalam G20.

Untuk pertanyaan ini, Anies sempat terlihat berpikir sehingga mengundang tawa para hadirin. Ia pun menengok ke arah kursi tempat duduk para duta besar di sebelah kanan ruangan.

Sebelum menjawab, Anies melemparkan candaan untuk meminta para duta besar mencopot headset masing-masing. Sebab para duta besar itu memakai headset untuk mendengar terjemahan dari pembicaraan Anies dan Dino yang menggunakan bahasa Indonesia.

"Ambassador can you take off you headset?" tanya Anies disambut tawa peserta yang hadir.

Selanjutnya, Anies menjawab dengan tegas bahwa Indonesia akan memprioritaskan ASEAN. Namun Anies mengingatkan, pilihan ini bukanlah mutually exclusive.

Baca juga: Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Belum Dibicarakan Sudah Ditetapkan

Artinya, ia tidak berusaha hanya memilih salah satu menjadi satu-satunya, melainkan memprioritaskan salah satunya.

"Ini bukan mutually exclussive. Tapi kalau ditanya harus memilih, ASEAN dulu baru G20. Mutually exclusive itu bahasa Indonesia apa? Kalau ambil yang satu, berarti enggak yang satunya. Tapi kalau ini sebetulnya prioritas," jelas Anies.

Pada kesempatan yang sama, Anies juga ditanya mengenai pelajaran favoritnya selama masa sekolah. Anies menjawab menyukai pelajaran olahraga, sejarah, dan matematika.

"Satu, sport. Iya, saya ini dulu pegulat, lho. Kedua saya senang sejarah. Ketiga, saya senang matematika," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com