Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Akan Tindak Lanjuti Mati Listrik Belasan Jam di Makassar

Kompas.com - 24/11/2023, 23:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming, mengaku akan mencari solusi untuk menindaklanjuti kejadian mati listrik belasan jam yang melanda Makassar, Sulawesi Selatan, belakangan ini.

Hal ini ia sampaikan ketika menanggapi keluhan salah satu "influencer" di Makassar bernama Bobo, Jumat (24/11/2023), terkait ancaman terhadap kritik yang disuarakan melalui media sosial.

"Nanti coba kami koordinasikan dengan wali kota sama PLN ya kendalanya ada di mana. Sampai tiap hari itu termasuk agak parah sih," kata Gibran dalam acara temu influencer se-Makassar.

Baca juga: Anggap Kebebasan di Indonesia Tak Dibatasi, Gibran: Enggak Didatangi Tukang Bakso, Kan?

Ia menambahkan, adalah hal yang normal jika para influencer itu melontarkan kritiknya atas kejadian ini di media sosial.

Ia mengamini bahwa kejadian ini mengganggu kerja influencer dan anak muda pada umumnya yang tak bisa terlepas dari gawai.

Namun demikian, Gibran mengaku akan mencari tahu lebih dulu apa penyebab kejadian itu, sebab dirinya juga baru mendarat di Makassar pada sore tadi.

Sementara itu, selama ini, PLN Makassar mengeklaim bahwa kejadian ini disebabkan oleh kekeringan panjang yang berimplikasi pada pola pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

"Kalau di Solo biasanya di sosial media kan kita punya tim misalnya ada yang aspal bolong, butuh ambulans, pohon roboh kalau hujan gini. Ada yang komplain masalah PLN, tapi enggak separah di Makassar sih," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

"Nanti kami tindak lanjuti, ya," imbuh Wali Kota Solo itu.

Baca juga: Susunan TKD Prabowo-Gibran di Jabar, Ridwam Kamil Jadi Ketuanya

Jawaban PLN

Terpisah, pihak PLN menyatakan mati listrik itu akibat panas yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis, dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik.

"Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin.

Andy menyatakan, sistem kelistrikan Sulbagsel sangat bergantung pada sumber listrik dari PLTA, yaitu sebesar 33 persen dari total pasokan listrik.

Di sisi lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani pemeliharaan sehingga manajemen beban harus dilakukan.

Andy menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan penambahan pembangkit dan mengoptimalkan sistem interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel yang terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang.

“Kami upayakan juga dengan penambahan pembangkit yang saat ini sudah masuk 30 MW. Kemudian akan masuk lagi tambahan 50 MW pada akhir Desember 2023. Kami juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada Maret 2024,” ungkap Andy.

Lebih lanjut, Andy menyampaikan permohonan maaf terkait manajemen beban yang dilakukan.

Ia juga berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan.

“Untuk mengurangi dampak dan durasi padam, mohon dukungan masyarakat untuk sementara waktu ini agar bersama-sama mengurangi pemakaian listriknya sekitar 30 persen selama masa pemulihan pembangkit," tutup Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com