Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Mengaku Perjuangkan Airlangga Jadi Bacawapres, tetapi Akhirnya Dukung Gibran Lewat Sistem

Kompas.com - 02/11/2023, 19:05 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan bahwa Golkar sebenarnya telah memperjuangkan Ketua Umum Airlangga Hartanto sebagai bakal calon wakil presiden 2024.

Namun, Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu akhirnya memutuskan Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo Subianto.

“Airlangga sudah kita perjuangkan, tapi Airlangga tidak bisa menentukan dirinya. Semua instrumen partai telah berjuang keras untuk memperjuangkan, menggalang (Airlangga) sebagai cawapres,” kata Nurdin Halid dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (1/11/2023) petang.

 

Nurdin Halid menyebutkan, prestasi Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebenarnya telah “dijual” ke Prabowo.

“Tetapi kemudian yang menentukan kan capres (Prabowo). Jadi ini Gibran itu diputuskan Partai Golkar melalui sistem,” ucap Nurdin Halid.

Baca juga: Bantah Intervensi Jokowi ke Airlangga, Golkar: Setiap Kebijakan Melalui Rapat Pleno...

Golkar kemudian memutuskan Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, menjadi bakal cawapres Prabowo untuk Pilpres 2024.

Hal itu ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, 21 Oktober 2023.

“(Penetapan Gibran) dari bawah dulu. Rapat terbatas dulu, kemudian rapat pleno, ke Rapimnas,” kata Nurdin Halid.

Mengenai hasil Munas Golkar, Nurdin Halid menyampaikan bahwa Munas hanya menugaskan Airlangga untuk menetapkan capres-cawapres.

“(Mencalonkan Gibran) itulah strategi Golkar dalam memenangkan Pemilu dan Pileg,” kata mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia itu.

Adapun Prabowo dan Gibran resmi mendaftar sebagai bakal capres-cawapres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com