Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Cari Solusi Evakuasi WNI di Jalur Gaza

Kompas.com - 10/10/2023, 13:25 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan koordinasi guna mencari solusi untuk membantu proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di jalur Gaza, Palestina.

Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla (JK) berkoordinasi dengan delegasi Palang Merah Internasional serta sejumlah jajaran di Markas Pusat PMI, Jakarta, Selasa (10/10/2023) siang.

"Tadi kami membicarakan dengan delegasi Palang Merah Internasional, apa upaya bersama yang dilakukan palang merah sedunia, kita ingin Indonesia tentu berusaha untuk turut serta, bersama-sama untuk membantu apa yang dapat dibantu," kata Jusuf Kalla dalam pertemuan di Markas PMI.

Baca juga: MER-C Sebut Pipa Pemasok Oksigen RS Indonesia di Gaza Terkena Bom

Sebagaimana diketahui, situasi antara Israel dan Palestina memanas. Tercatat, ada 13 WNI di Jalur Gaza, tetapi tiga orang di antaranya telah meninggalkan Jalur Gaza ke Mesir dan ke Indonesia.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI ini mengatakan, tidak mudah untuk membantu proses evakuasi ketika di daerah yang sedang perang.

"Lagi dicari solusinya bagaimana bisa membantu lewat palang merah, tapi palang merah sendiri sekarang juga masih terbatas yang bisa masuk ke situ," ungkapnya.

Menurut dia, mekanisme di palang merah adalah mempelajari lebih dahulu situasi yang ada, sebelum kemudian melakukan tindakan.

Jusuf Kalla menambahkan, dirinya juga sedang berkoordinasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Jenewa, Swis, untuk menjalankan misi kemanusiaan ini.

"Ya saya tadi membicarakan, panggil delegasi, apa cara, karena ini harus lewat Internasional. Saya lagi contact Swiss apa upaya di sana, secara umum ya, bukan hanya Indonesia nanti yang menyelamatkan kemanusiaan di sana," ucapnya.

Baca juga: Fakta-fakta Serangan Israel ke Palestina: RS Indonesia Ikut Terdampak, WNI Aman

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina.

Jumlah korban tewas akibat serangan balasan Israel ke Jalur Gaza terus bertambah.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, setidaknya 232 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (7/10/2023). Selain itu, ribuan warga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebelumnya menyatakan, 3 KBRI tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mengevakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza.

Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, saat ini Pemerintah Indonesia memang telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi.

"Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Cairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," kata Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan.

Baca juga: Dampak Perang Israel Vs Hamas, Bagaimana Kondisi WNI di Gaza?

Iqbal menyatakan, fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah situasi kemanusiaan, khususnya mendorong upaya menghentikan eskalasi kekerasan dan menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI terus berkomunikasi dengan sejumlah negara dan organisasi internasional dalam rangka mengupayakan penghentian kekerasan.

"Pada tanggal 9 Oktober lalu, Menlu RI juga membahas hal ini dengan Menlu Brasil yang saat ini sedang menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB," tutur Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com