Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bergabung ke Prabowo dan AHY Hilang dari Bursa Cawapres Ganjar

Kompas.com - 19/09/2023, 07:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Ia pun yakin kehadiran Demokrat tidak akan menjadi beban bagi KIM karena partai-partai anggota KIM sudah pernah bekerja sama pada beberapa pilpres sebelumnya.

"Sehingga tidak ada hambatan komunikasi dan kepentingan di antara anggota koalisi," ujar Yoga.

Baca juga: Koalisi Gemuk Prabowo, Janjikan Kemenangan atau Rawan Tumbang?

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, kehadiran Demokrat di KIM menandakan bergabungnya kekuatan partai nasional dan religius.

"Dengan demikian seluruh partai nasional religius bersatu. Harapannya Insya Allah dengan kekuatan ini kami bisa memenangkan Pemilu 2024," ujar dia.

Ia pun menyebutkan bahwa ada dua partai lain yang akan menyusul bergabung ke KIM, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Garuda.

"Pertemuan ini adalah resmi KIM menjadi enam partai, ditambah lagi dengan partai-partai lain, seperti PSI dan Partai Garuda," kata Airlangga.

AHY Dicoret dari Bursa Cawapres Ganjar

Sikap politik Demokrat memang menjadi teka-teki, bahkan sebelum hengkang dari KPP. Sebab, ketika berada di KPP pun, Demokrat menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo.

Tak heran, setelah Demokrat meninggalkan KPP, muncul asumsi bahwa bisa saja Demokrat akhirnya berkoalisi dengan PDI-P, namun nyatanya partai tersebut bergabung ke koalisi Prabowo.

Baca juga: PDIP: Pertemuan Puan-AHY, Jadi Modal Baik Perjumpaan Megawati-SBY

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani pun merespons santai hal tersebut. Ia mengatakan, partainya menghormati sikap Demokrat meski hubungan antara kedua partai sempat dekat.

"Walaupun sebelumnya sudah dilakukan pembicaraan-pembicaraan antara PDI Perjuangan dengan Demokrat, lalu kemudian Partai Demokrat akhirnya memutuskan dengan Pak Prabowo, tentu saja PDI Perjuangan menghormati putusan tersebut," kata Puan di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, Senin.

Ia menuturkan, sebagai konsekuensi dari sikap Demokrat yang merapat ke Prabowo, nama AHY tercoret dari bursa calon wakil presiden pendamping Ganjar.

"Tadinya kan memang muncul namanya Mas AHY, namun karena Demokrat sudah memutuskan untuk pindah atau menentukan dengan Mas Prabowo, ya tentu saja sepertinya tak mungkin," kata Puan.

PDI-P akan terus menjajaki peluang berkoalisi dengan partai politik lain setelah pintu kerja sama dengan Demokrat tertutup.

Puan mengatakan, dinamika politik akan terus berubah-berubah hingga batas pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang.

"Ya sekarang sedang kita jajaki kemungkinan-kemungkinan tersebut, dinamika ini masih akan terus berlangsung sampai nanti menjelang pendaftaran capres dan cawapres yang akan datang," ujar Puan.

Baca juga: Tak Lagi Paksakan AHY jadi Cawapres, Demokrat Kini Berpikir Rasional

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com