Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Rencana Kerja Anggaran 2024, Rapat Komisi I DPR Bareng Wamen Pertahanan dan Panglima Digelar Tertutup

Kompas.com - 06/09/2023, 14:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR mengadakan rapat kerja (raker) dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) membahas rencana kerja anggaran (RKA) tahun anggaran 2024, Rabu (6/9/2023).

Pantauan Kompas.com, Menhan diwakili oleh Wakil Menteri M Herindra. Sementara KSAD, KSAL dan KSAU lengkap hadir dalam rapat.

Rapat ini digelar secara tertutup setelah Wamen meminta hal itu kepada pimpinan Komisi I, yaitu Ketua Komisi I Meutya Hafid.

Sebelum rapat ditutup, mulanya, Meutya menanyakan kepada para mitra, yakni jajaran Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait apakah rapat dibuka pada publik atau bersifat tertutup.

Baca juga: Akun YouTube DPR Diretas dan Unggah Video Judi Online

"Dari bapak ibu sifatnya, biasanya tertutup ya. Dari mitra? Ada opsi dibuka atau ditutup," tanya Meutya dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Setelah itu, politikus Golkar itu kembali menanyakan kepada mitra apakah ingin rapat digelar tertutup jika memang bersifat rahasia.

"Silakan dari mitra apakah ada hal-hal yang terkait kerahasiaan negara, yang memang memerlukan ini untuk ditutup?" ucap Meutya.

Wamen Pertahanan pun merespons dengan meminta rapat Komisi I kali ini digelar secara tertutup.

"Kami mohon kalau bisa tertutup, Ibu," kata Herindra pada Meutya.

Baca juga: Soal YouTube DPR Diretas Live Judi Online, Menkominfo: Cyber Security-nya Harus Lebih Kuat

Sepakat dengan hal itu, Meutya langsung mengambil alih dan menyatakan rapat ditutup untuk umum.

Para awak media dan pihak-pihak yang tal mengikuti jalannya rapat diperkenankan meninggalkan ruangan.

"Demikian rapat kita buka dan sifatmya tertutup," kata Meutya sembari mengetuk palu.

"Kita skors 30 detik untuk mengosongkan ruangan, untuk yang tidak mengikuti rapat maksudnya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com