Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu "Dag Dig Dug" Mikirin Politik Sebelum Tidur, Prabowo: Apa yang Terjadi Besok Pagi?

Kompas.com - 02/09/2023, 16:04 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya selalu deg-degan ketika memikirkan politik sebelum tidur di malam hari. Prabowo selalu bertanya-tanya, sekiranya apa yang akan terjadi ketika dirinya bangun dari tidur.

Hal tersebut Prabowo sampaikan saat dideklarasikan menjadi Capres 2024 oleh Partai Gelora di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).

Mulanya, Prabowo memamerkan dirinya masih bisa mengajar di bidang pertahanan, militer, dan peperangan. Sebab, Prabowo merupakan pensiunan prajurit TNI.

Baca juga: Prabowo Teriak Hidup PKB Usai Dideklarasikan Gelora sebagai Capres 2024

Menurut dia, jika dihadapkan dengan politik, maka dia lah yang belajar. Prabowo mengaku selalu deg-degan tiap malam.

"Kalau soal pertahanan, militer, perang, Prabowo Subianto masih bisa ngajar lah. Kadang-kadang junior-junior saya yang masih aktif kaget, saya masih bisa ngajar taktik regu, taktik peleton, saya masih bisa ngajar. Tapi kalau politik, memang saya harus banyak belajar terus. Sampai hari ini pun saya belajar," ujar Prabowo.

"Di bidang politik, kita tidur malam, hati kita kadang-kadang dag dig dug. Apa terjadi besok pagi?" sambungnya.

Baca juga: Deklarasi Anies-Muhaimin, Surya Paloh Tegaskan Ingin Menang Pilpres

Hanya saja, karena sudah terlanjur terjun ke kancah politik, maka dia hanya bisa pasrah untuk berjalan terus.

Prabowo menegaskan akan selalu menjalankan apa yang dia rasa benar.

"Tapi karena kita sudah banyak mengalami dan kita kembali semua, kita pasrah, kita jalankan, kita jalankan apa yang kita merasa itu benar," imbuh Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Surati Kabareskrim, FKMS Minta Kasus Dugaan Ijazah Palsu Bupati Ponorogo Dituntaskan

Nasional
PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

PN Jakarta Pusat Nyatakan Tak Berwenang Adili Perbuatan Melawan Hukum Terkait Pencalonan Gibran

Nasional
Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Tak Sejalan dengan Reformasi, Revisi UU TNI Sebaiknya Dihentikan

Nasional
Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Demokrat Tak Persoalkan Anggota Tim Transisi Pemerintahan Diisi Kader Gerindra

Nasional
Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Menteri PUPR Jadi Plt Kepala Otorita IKN, PKB: Mudah-mudahan Tidak Gemetar

Nasional
Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Istana Cari Kandidat Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Definitif

Nasional
Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Hasto PDI-P: Bagian dari Perencanaan yang Tak Matang

Nasional
Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Pendukung Diprediksi Terbelah Jika PDI-P Usung Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Indonesia Akan Bentuk 'Coast Guard', Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Indonesia Akan Bentuk "Coast Guard", Kedudukan Langsung di Bawah Presiden

Nasional
Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bareskrim Kirim Tim ke Thailand Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDI-P: Ujung-ujungnya Tetap Nepotisme

Nasional
Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio 'Coast Guard' RI

Dualisme Pengamanan Laut, Bakamla Disiapkan Jadi Embrio "Coast Guard" RI

Nasional
Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Istri SYL Dapat Uang Operasional Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan

Nasional
Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Soal Revisi UU TNI-Polri, Mensesneg: Presiden Belum Baca

Nasional
SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

SYL Begal Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Selama 4 Tahun, Total Rp 6,8 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com