Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Nasdem dan Cak Imin Disebut Potensial Bikin "Gempa Politik"

Kompas.com - 01/09/2023, 20:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen Komunikasi Politik Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Nyarwi Ahmad mengatakan, manuver Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Partai Nasdem memunculkan duet Anies Baswedan-Cak Imin bisa menimbulkan guncangan politik terhadap peta koalisi Pemilu 2024 yang ada sejauh ini.

Guncangan politik itu akan dirasakan blok-blok koalisi seperti Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Anies dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto.

"Manuver Nasdem yang kemungkinan besar membuka peluang Cak Imin sebagai cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan sangat potensial menimbulkan gempa politik yang cukup besar," kata Nyarwi dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Pidato SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat Terkait Manuver Nasdem dan Anies Baswedan

Meski demikian, menurutnya kecil kemungkinan KPP, KIM maupun koalisi PDI-P pengusung Ganjar Pranowo bakal bubar.

Ia mengatakan, manuver ini hanya berefek pada perubahan komposisi partai-partai pendukungnya saja.

Semisal, dia mencontohkan Partai Demokrat bisa saja lepas dari KPP dan kemungkinan mencari mitra koalisi lain yang menjanjikan tiket cawapres terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Jika Sandiaga Uno peluangnya kecil untuk mendapatkan tiket Cawapres Ganjar Pranowo, bisa juga akan mendorong PPP untuk mencari mitra koalisi dari partai-partai lainnya yang bisa menawarkan tiket Cawapres atau bahkan Capres," jelas dia.

"Bahkan masih terbuka peluangnya untuk bersama-sama dengan Partai Demokrat membangun blok koalisi baru," sambungnya.

Baca juga: SBY: Berkali-kali Anies Datang dengan Kata-kata Baiknya, Sekarang Kok Jadi Begini?

Meski demikian, dia mengingatkan bahwa PKB dan Demokrat belum aman memenuhi ambang batas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold.

Terkait KPP, dia mengungkap besar kemungkinan ikut bergabungnya PKB atas wacana duet Anies-Cak Imin.

Apalagi, menurut dia, Partai Nasdem adalah partai politik yang menggagas koalisi dan mengusung Anies pertama kali.

"Bergabungnya PKB ke koalisi perubahan yang diinisiasi Nasdem, sangat terbuka. Apalagi jika Cak Imin mendapatkan tawaran tiket Cawapres dari Nasdem dan Anies Baswedan," katanya.

"Ini tentu membawa konsekuensi politik lanjutan. Jika Cak Imin (PKB) benar-benar gabung ke Nasdem mengusung Anies, maka sangat besar peluangnya terjadi perubahan komposisi blok koalisi partai-partai kubu Prabowo (Gerindra dan kawan-kawan) dan juga blok KPP sendiri," sambung dia.

Baca juga: PKB Klaim Dapat Restu Kiai NU untuk Duetkan Anies-Muhaimin

Sebagai informasi, Partai Demokrat mengungkapkan duet Anies-Cak Imin.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Selain itu, Riefky juga menganggap Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan politik atas hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com