Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian 8 Tahun LRT Jabodebek yang Kini Resmi Beroperasi...

Kompas.com - 29/08/2023, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan moda transportasi kereta api ringan Lintas Rel Terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) di Stasiun LRT Cawang BNN, Jakarta Timur, pada Senin (28/8/2023).

LRT dengan lintasan sepanjang 41,2 kilometer tersebut dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun.

"Hari ini alhamdulillah LRT juga sudah siap dioperasikan, baik yang dari Harjamukti di Cibubur dan dari Bekasi ke Jakarta sepanjang 41,2 kilometer dan menghabiskan anggaran Rp 32,6 triliun," ujar Jokowi saat peresmian.

Baca juga: LRT Jabodebek Beroperasi hingga Pukul 8 Malam, Ini Jadwalnya

Peresmian kemarin mengakhiri penantian panjang proyek yang dibangun sejak 2015 silam itu. Adapun rencana peresmian LRT pun tak luput dari berbagai kendala.

Semula, proyek ini ditargetkan selesai pada 2019. Namun target itu direvisi dan diundur menjadi akhir 2020 atau pertengahan 2021. 

Salah satu alasannya, karena ada kendala dalam pembebasan lahan untuk pembangunan depo di Bekasi Timur.

Setelah itu, pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, sehingga ikut membuat target penyelesaian proyek LRT Jabodebek diundur menjadi 2022 dan target operasi penuh di pertengahan tahun yang sama.

Sebelum target tersebut terealisasi, kereta LRT Jabodebek yang tengah menjalani uji coba mengalami tabrakan di rel yang ada di atas Tol Jagorawi, Jakarta Timur pada Senin (25/1/2021).

Presiden Jokowi menyampaikan, kehadiran LRT untuk melengkapi deretan moda transportasi massal yang telah dibangun pemerintah, seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), TransJakarta, hingga kereta bandara.

Baca juga: Fakta-fakta Peresmian LRT Jabodebek: Habiskan Dana Rp 32,6 Triliun hingga Tarif Promo Rp 5.000

Presiden Jokowi berharap dengan hadirnya moda-moda transportasi massal tersebut, masyarakat bisa beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal.

Sehingga nantinya bisa mengurangi kemacetan di ibu kota dan sekitarnya.

"Kita selalu masuk sebagai 10 besar kota yang termacet di dunia. Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta setiap harinya," ungkap Jokowi

"Oleh sebab itu, macet, polusi juga selalu ada di Jakarta. Oleh sebab itu kenapa dibangun MRT, LRT, KRL, TransJakarta, BRT, kereta bandara agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal" jelasnya.

Keterangan Foto:  Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Ibu OASE KIM menggunakan LRT dari Stasiun LRT Harjamukti, Depok menuju Stasiun Cawang, Jakarta Timur pada Senin (28/8/2023).Dok. Sekretariat Presiden Keterangan Foto: Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Ibu OASE KIM menggunakan LRT dari Stasiun LRT Harjamukti, Depok menuju Stasiun Cawang, Jakarta Timur pada Senin (28/8/2023).

Tarif Rp 5.000

Usai diresmikan, masyarakat yang telah menanti moda transportasi ini bisa langsung memanfaatkannya. Namun demikian, jam operasional LRT Jabodebek belum maksimal, yaitu baru beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 20.00 WIB.

Untuk saat ini, tarif sekali perjalanan dari  titik awal keberangkatan hingga titik akhir sebesar Rp 5.000. Tarif itu berlaku selama bulan September 2023 atau sebulan penuh.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com