Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pelaku Industri, Ganjar: Industri Kreatif Punya Masa Depan Cerah

Kompas.com - 22/07/2023, 20:18 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo menilai, industri kreatif Indonesia memiliki masa depan cerah.

Hal itu disampaikan Ganjar saat bertemu pelaku industri kreatif di Cibinong pada Sabtu (22/07/2023).

“Industri kreatif Indonesia sebetulnya punya masa depan yang luar biasa cerah karena Indonesia punya budaya yang sangat kaya dengan 1.400 suku bangsa,” kata Ganjar.

“Postur yang kaya seperti ini tidak dimiliki oleh negara lain. Bahan mentah terkait seni budaya begitu kaya di Indonesia dan sekali lagi tidak dimiliki oleh negara lain,” ucap dia.

Baca juga: Soal Bima Arya Ikut Blusukan, Ganjar: Beliau dari Awal Sudah Dukung

Selain pelaku industri seperti content creator Young Lex, pegiat musik digital Aldo Sianturi, musisi Once Mekel, pertemuan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Ganjar pun merasa terhormat dikelilingi oleh begitu banyak musisi, seniman, dan kreator yang menginspirasi.

Menurut Ganjar, karya para pelaku industri itu sangat berarti bagi komunitas maupun bagi negara lantaran mampu mempersatukan banyak orang.


Dalam kesempatan itu, ia menyinggung industri Korea Selatan yang maju dengan monetisasi budaya K-pop sejak 2014. Bukan hanya musik, melainkan juga film dan kuliner.

“Korea untuk mempersiapkan itu butuh 20 tahun. Padahal dulu tidak diperhitungkan. Selain itu, Korea Selatan berdiri hanya beda 2 hari dari Indonesia. Artinya apa? Kita pasti juga bisa.” kata Ganjar.

“Kalau Indonesia mau seperti Korea bisa enggak? Bisa! Tapi harus ada political will untuk mengangkat industri budaya, industri kreatif, khususnya di sisi politik anggaran dan aturan. Ingat kita punya 17 subsektor di bawah industri kreatif,” ucap dia lagi.

Baca juga: Ganjar Sebut Keikutsertaan Gibran Blusukan di Bogor Bentuk Dukungan

Menurut Ganjar, Indonesia harus berani bermimpi dan melihat ke depan bahwa budaya Indonesia bisa diekspor sampai ke negara lain, sebagaimana budaya Korea atau budaya Jepang merajai berbagai negara lain.

“Tata kelola industri kreatif nasional perlu diperkuat dan diperdalam karena menyangkut banyak hal, pelakunya, hasilnya, dan seterusnya. Kalau tata kelolanya tidak ada, maka pelakunya yang dirugikan, bahkan negara pun akan dirugikan karena tidak bisa mengoptimalkan pendapatan pajak dari sektor tersebut,” kata Ganjar.

“Kalau tata kelolanya sudah ada, maka perlu kita perdalam agar dapat menjadi jawaban bagi peningkatan kesejahteraan para pelaku industri kreatif,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com