Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Klaim Tak Akan "Colek Kanan-kiri" karena Elektabilitas Prabowo Sudah Bagus

Kompas.com - 18/06/2023, 12:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta para kader dan simpatisan partainya tidak perlu menjelek-jelekkan lawan politik pada Pemilu 2024.

Dasco meminta mereka supaya fokus memenangkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, yang berniat maju di Pilpres 2024, tanpa merendahkan lawan politik.

Pasalnya, menurut perkembangan survei elektabilitas beberapa lembaga akhir-akhir ini, tingkat keterpilihan Prabowo semakin moncer dan bahkan disebut-sebut paling kuat saat ini.

"Kita tidak usah colek kanan, tidak usah colek kiri, kita konsentrasi saja memperkenalkan capres kita ke masyarakat," kata Dasco dalam acara Konsolidasi Partai Gerindra Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Di Acara Konsolidasi, Ratusan Kader Gerindra Jakbar Teriakkan Prabowo Presiden, Gerindra Menang

"Saya pikir, kita sudah melihat ulasan-ulasan dari pengamat maupun survei-survei bahwa 2023 insya Allah takdirnya Pak Prabowo jadi presiden," ujarnya.

Ia menegaskan, kemenangan Gerindra pada pemilu ditentukan apakah Prabowo berhasil duduk di kursi RI 1 atau tidak.

Ia juga berharap agar para kader Gerindra dan simpatisan tidak terbuai dengan hasil survei yang sejauh ini menempatkan Prabowo di atas angin.

"Kita harus tetep bekerja. Kita harus berkonsentrasi dan membuat program-program yang mendekat kepada rakyat," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

"Sebagai partai nomor 2 terbesar di negara Republik Indonesia, kita harus tunjukkan bahwa kita adalah partai yang santun. Kita adalah partai yang sopan," ucap Dasco.

Baca juga: Cegah Kader Saling Sikut di Dapil, Gerindra Ingin Bikin Zona Kampanye Caleg

Hasil survei beberapa lembaga kredibel belakangan ini menempatkan Prabowo di posisi teratas tingkat keterpilihan sebagai calon presiden 2024-2029.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang sempat mendominasi tangga survei elektabilitas, kini melorot ke posisi kedua meski telah diumumkan secara resmi sebagai bakal calon presiden dari PDI-P.

Sementara itu, elektabilitas eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terus menurun meski selama ini konsisten di bawah Prabowo dan Ganjar.

Baca juga: Gerindra Anggap Pertemuan Puan-AHY Tak Istimewa, Dasco: Dinamika Politik Biasa

Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia per 4 Juni 2024, misalnya, Prabowo memperoleh tingkat keterpilihan 38 persen pada simulasi pencapresan 3 kandidat yang dibuat.

Ganjar mendapatkan 34,2 persen sedangkan elektabilitas Anies cuma 18,9 persen

Begitu pula hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2023. Di kalangan Nahdliyin saja, elektabilitas Prabowo berhasil menyalip Ganjar.

Beroleh kenaikan 7 persen, Prabowo (25,8 persen) meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua (24,9 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com