Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Terlibat pada Pilpres 2024, PBNU: Tak Akan Ada Capres atau Cawapres atas Nama NU

Kompas.com - 13/05/2023, 12:32 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tidak akan ambil bagian dalam pertarungan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ketua PBNU Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan, pihaknya tidak akan memihak atau bersikap netral dalam pilpres mendatang.

“PBNU tak akan ambil bagian dalam kompetisi pilpres namun berada di posisi netral,” kata Gus Fahrur saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).

Menurut Gus Fahrur, sikap ini merupakan bentuk komitmen Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya usai terpilih di Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 2021.

Baca juga: PDI-P: NU Sumber Kawah Candradimuka Calon Pemimpin Bangsa

NU tidak akan terlibat dalam arus politik pada 2024 mendatang. Gus Yahya juga sudah menegaskan bahwa NU tidak boleh diseret ke pusaran konflik kepentingan.

“PBNU konsisten dengan khittah (landasan berpikir dan bertindak) sebagai ormas keagamaan yang tidak berpolitik praktis,” tegas Gus Fahrur.

Fahrur menyatakan, PBNU tidak akan mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada 2024.

Ia juga menyatakan tidak terdapat pembahasan nama cawapres tertentu di internal PBNU dan tidak akan mengajukan kadernya.

Baca juga: Rommy PPP: Ada Kemungkinan Megawati Minta Nama Resmi Bakal Cawapres dari PBNU

“Kita memastikan tidak akan ada calon presiden maupun calon wakil presiden yang mengatasnamakan NU pada Pilpres 2024,” tuturnya.

Jika terdapat tokoh NU yang terlibat dalam pertarungan pilpres, kata Gus Fahrur, tindakan tersebut bukan atas kesepakatan PBNU, melainkan keputusannya pribadi.

“Itu adalah kehendak sosok tersebut, atas kinerja dan prestasi dia sendiri bukan kesepakatan dari PBNU,” ujar Gus Fahrur.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romy mengungkapkan PDI-P tengah membangun komunikasi dengan PBNU mengenai nama-nama kader NU yang bisa mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres.

Hal ini Romy sampaikan ketika mengungkap potensi dua nama kandidat cawapres, yaitu Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

"Karena tidak tertutup kemungkinan juga Bu Mega sebagai pengusung, partainya pengusung Pak Ganjar meminta nama resmi dari PBNU," kata Romy dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan YouTube, Kamis (11/5/2023).

"Saya dapat informasi bahwa di PBNU sedang dalam tanda petik, ada seleksi dari nama-nama kader-kader NU yang ada," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com