Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Harap Anies Baswedan Jadi "Petugas Rakyat" Jika Menang Pilpres

Kompas.com - 07/05/2023, 19:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan Amanat Indonesia menyampaikan harapan supaya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, bisa menjadi seorang petugas rakyat jika kelak terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Insya Allah 2024 Anies presiden, maka rakyat hanya minta 1 hal. Apa yang rakyat minta? Yang rakyat minta jadilah petugas rakyat," kata Ketua Koordinator Nasional Amanat Indonesia, Sahrin Hamid, dalam kegiatan deklarasi di di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Sahrin sempat mengutip pernyataan Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F. Kennedy, soal prioritasnya setelah terpilih.

Baca juga: Anies Anggap Masukan Luhut soal Cawapres Tak Urgent dan Tidak Penting

Pernyataan itu berbunyi, "my loyalty to my party end when my loyalty to my country begin." Artinya adalah kesetiaan Kennedy terhadap partainya berakhir setelah kesetiaan terhadap negaranya dimulai.

Di dalam kegiatan itu Anies juga sempat menyampaikan pidato politik. Dia memaparkan beberapa garis besar pemikirannya untuk bersaing dengan kandidat lain dalam bursa bakal calon Pilpres 2024.

Salah satu gagasan Anies adalah tentang prinsip Satu Kesemakmuran.

Menurut Anies, salah satu amanat yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah Republik Indonesia berdiri untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Baca juga: Anies Tak Pusing Selalu Nomor 3 di Survei, Flashback Kemenangan di Pilkada DKI Jakarta

Akan tetapi, kata Anies, dalam kenyataan hari ini masih terdapat ketimpangan dalam hal kesejahteraan rakyat.

"Iya negara kita satu, bahasa kita satu, wilayah kita satu, tapi kesemakmurannya masih berbeda-beda. Inilah yang kita akan arah ke depan. Satu perekonomian, satu kesemakmuran," ucap Anies.

"Bukan kemakmuran tinggi di satu kota dan rendah di wilayah lain. Bukan kemakmuran tinggi di satu pulau dan lemah di tempat lain. Kita ingin ketimpangan-ketimpangan seperti ini dibereskan untuk semua," lanjut Anies.

Anies mengatakan, visi pembangunan Indonesia ke depan adalah pemerataan kesejahteraan supaya tidak terjadi kesenjangan yang tinggi di seluruh wilayah.

Baca juga: Pompa Semangat Relawan, Anies: Lawan Kita Punya Kekuatan yang Besar, Mendominasi

"Ini komitmen kita bahwa berada dalam wilayah yang sama, teritori yang sama, kita harus bisa satu kesemakmuran. Inilah yang harus menjadi pegangan kita bahwa Republik ini tidak didirikan dengan perhitungan ongkos untung dan rugi. Republik ini didirikan dengan janji untuk seluruh tumpah darah Indonesia," papar Anies.

Anies juga menyampaikan gagasan untuk mengutamakan menyediakan moda transportasi umum dan transportasi logistik berbasis listrik yang layak bagi masyarakat.

Menurut Anies gagasan menyediakan transportasi umum dan kendaraan logistik yang layak dan berbasis listrik sangat bermanfaat bagi pembangunan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Anies menilai kebijakan subsidi terhadap kepemilikan kendaraan listrik kurang tepat buat menghadapi persoalan lingkungan hidup.

Baca juga: Kaget Banyak Relawan yang Hadir, Anies Usul Kumpul-kumpul di JIS: Soalnya Belum Dipakai

"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Itu kenyataan bagi kita. Solusi menghadpai masalah lingkungan hidp, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.

Menurut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak.

"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sedangkan mobil memuat orang sedikit," ucap Anies.

"Ditambah lagi ketika kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil di garasi. Dia akan menambah mobil di jalan, dia akan menambah kemacetan di jalanan," lanjut Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com