Salin Artikel

Relawan Harap Anies Baswedan Jadi "Petugas Rakyat" Jika Menang Pilpres

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan Amanat Indonesia menyampaikan harapan supaya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, bisa menjadi seorang petugas rakyat jika kelak terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Insya Allah 2024 Anies presiden, maka rakyat hanya minta 1 hal. Apa yang rakyat minta? Yang rakyat minta jadilah petugas rakyat," kata Ketua Koordinator Nasional Amanat Indonesia, Sahrin Hamid, dalam kegiatan deklarasi di di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Sahrin sempat mengutip pernyataan Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F. Kennedy, soal prioritasnya setelah terpilih.

Pernyataan itu berbunyi, "my loyalty to my party end when my loyalty to my country begin." Artinya adalah kesetiaan Kennedy terhadap partainya berakhir setelah kesetiaan terhadap negaranya dimulai.

Di dalam kegiatan itu Anies juga sempat menyampaikan pidato politik. Dia memaparkan beberapa garis besar pemikirannya untuk bersaing dengan kandidat lain dalam bursa bakal calon Pilpres 2024.

Salah satu gagasan Anies adalah tentang prinsip Satu Kesemakmuran.

Menurut Anies, salah satu amanat yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah Republik Indonesia berdiri untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Akan tetapi, kata Anies, dalam kenyataan hari ini masih terdapat ketimpangan dalam hal kesejahteraan rakyat.

"Iya negara kita satu, bahasa kita satu, wilayah kita satu, tapi kesemakmurannya masih berbeda-beda. Inilah yang kita akan arah ke depan. Satu perekonomian, satu kesemakmuran," ucap Anies.

"Bukan kemakmuran tinggi di satu kota dan rendah di wilayah lain. Bukan kemakmuran tinggi di satu pulau dan lemah di tempat lain. Kita ingin ketimpangan-ketimpangan seperti ini dibereskan untuk semua," lanjut Anies.

Anies mengatakan, visi pembangunan Indonesia ke depan adalah pemerataan kesejahteraan supaya tidak terjadi kesenjangan yang tinggi di seluruh wilayah.

"Ini komitmen kita bahwa berada dalam wilayah yang sama, teritori yang sama, kita harus bisa satu kesemakmuran. Inilah yang harus menjadi pegangan kita bahwa Republik ini tidak didirikan dengan perhitungan ongkos untung dan rugi. Republik ini didirikan dengan janji untuk seluruh tumpah darah Indonesia," papar Anies.

Anies juga menyampaikan gagasan untuk mengutamakan menyediakan moda transportasi umum dan transportasi logistik berbasis listrik yang layak bagi masyarakat.

Menurut Anies gagasan menyediakan transportasi umum dan kendaraan logistik yang layak dan berbasis listrik sangat bermanfaat bagi pembangunan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Anies menilai kebijakan subsidi terhadap kepemilikan kendaraan listrik kurang tepat buat menghadapi persoalan lingkungan hidup.

"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Itu kenyataan bagi kita. Solusi menghadpai masalah lingkungan hidp, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.

Menurut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak.

"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sedangkan mobil memuat orang sedikit," ucap Anies.

"Ditambah lagi ketika kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil di garasi. Dia akan menambah mobil di jalan, dia akan menambah kemacetan di jalanan," lanjut Anies.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/07/19383861/relawan-harap-anies-baswedan-jadi-petugas-rakyat-jika-menang-pilpres

Terkini Lainnya

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke