Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan di Kantor MUI Disebut Antar Sendiri Surat Berisi Ancaman

Kompas.com - 02/05/2023, 18:56 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Mustofa NR disebut mengirimkan surat berisi ancaman secara langsung, bukan melalui jasa kirim.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Ikhsan Abdullah mengatakan, pihaknya telah menerima sejumlah surat dari Mustofa.

“Diantar langsung oleh yang bersangkutan,” kata Ikhsan saat ditemui awak media di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Menurut Ikhsan, dalam suratnya, Mustofa mengaku sebagai wakil nabi.

Baca juga: Wapres Minta Penembakan di Kantor MUI Diusut Tuntas agar Tak Jadi Polemik

 

Pada surat pertamanya, Mustofa meminta bertemu dengan pimpinan MUI.

Namun, tidak ada pernyataan yang secara gamblang menjelaskan tujuan pertemuan itu. Permintaan tersebut kemudian dibahas di Komisi Pengkajian.

Pada surat berikutnya, Mustofa menyampaikan ancaman. Tetapi, Ikhsan tidak mengungkap detail ancaman tersebut.

“Karena kami lembaga keagamaan tentu tidak perlu lah kemudian kami membuat laporan segala macam, udah biasalah kami itu menerima surat-surat seperti itu,” ujar Ikhsan.

Baca juga: Fakta Penembakan di Kantor MUI: Pelaku Letuskan Tembakan, Pingsan, lalu Tewas di Puskesmas

Ikhsan mengungkapkan, surat terakhir Musthofa diterima MUI pada periode Juli 2022.

Setelah menerima surat berisi ancaman, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan lingkungan sebagai bentuk koordinasi,

“Antisipasinya udah koordinasi dengan lingkungan dengan RT di sini bahwa ada orang yang datang seperti ini sudah cukup saya kira,” kata Ikhsan.

Terpisah, Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menunjukkan surat yang dikirimkan Mustofa. Dalam surat itu tertulis keterangan 'surat yang ke 6'.

Dalam surat itu, Mustofa mengaku sebagai wakil nabi dan meminta bertemu dengan Ketua MUI untuk mempersatukan umat.

“Merepresentasi pewaris nabi begitu ya, untuk mempersatukan umat. Intinya sih begitu,” kata Asrorun.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Prihatin Ada Penembakan di Kantor MUI

Sebelumnya, gedung MUI di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat ditembaki oleh orang yang tak dikenal pada Selasa (2/5/2023) siang.

Akibat peristiwa tersebut, dua orang resepsionis di lokasi mengalami luka-luka.

Satu korban bernama Bambang mengalami luka tembak di punggung. Sementara, satu korban lainnya bernama Tri mengalami luka di tangan akibat pecahan kaca.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengungkapkan, KTP pelaku beralamat Lampung.

Kemudian, menurut Karyoto, pelaku menggunakan airsoft gun dalam melancarkan aksinya.

Pelaku disebut pingsan setelah dibekuk oleh petugas keamanan gedung MUI dan dibawa ke Puskesmas Menteng.

Namun, saat diperiksa dokter Puskesmas, pelaku dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Menag Kecam Peristiwa Penembakan di Kantor MUI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Meringankan, Istana: Tidak Relevan

SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Meringankan, Istana: Tidak Relevan

Nasional
Jemaah Haji Tanpa 'Smart Card' Tak Bisa Masuk Armuzna pada Puncak Haji

Jemaah Haji Tanpa "Smart Card" Tak Bisa Masuk Armuzna pada Puncak Haji

Nasional
Anggap Tapera Pemaksaan, Hanura Desak Pemerintah untuk Batalkan

Anggap Tapera Pemaksaan, Hanura Desak Pemerintah untuk Batalkan

Nasional
Jakarta Torehkan Deretan Prestasi Tingkat Nasional, Heru Budi Sukses Bangun Akuntabilitas, Integritas, dan Komitmen Cegah Korupsi

Jakarta Torehkan Deretan Prestasi Tingkat Nasional, Heru Budi Sukses Bangun Akuntabilitas, Integritas, dan Komitmen Cegah Korupsi

Nasional
 PHDI Akan Pelajari Lebih Detail Izin Ormas Keagamaan Kelola Tambang

PHDI Akan Pelajari Lebih Detail Izin Ormas Keagamaan Kelola Tambang

Nasional
Gagal ke Senayan, Hanura Desak Pemerintah-DPR Hapus Ambang Batas Parlemen

Gagal ke Senayan, Hanura Desak Pemerintah-DPR Hapus Ambang Batas Parlemen

Nasional
Oesman Sapta Oddang Kembali Jadi Ketum Hanura hingga 2029

Oesman Sapta Oddang Kembali Jadi Ketum Hanura hingga 2029

Nasional
Tolak Izin Kelola Tambang oleh Ormas Keagamaan, Romo Magnis: Kami Tak Dididik untuk Itu

Tolak Izin Kelola Tambang oleh Ormas Keagamaan, Romo Magnis: Kami Tak Dididik untuk Itu

Nasional
Soal Tapera, Romo Magnis: Kalau Baik Oke, tapi Dengarkan Suara-Suara Kritis

Soal Tapera, Romo Magnis: Kalau Baik Oke, tapi Dengarkan Suara-Suara Kritis

Nasional
Anies Ungkap Belum Ada Komunikasi soal Ajakan Kaesang untuk Duet di Pilkada Jakarta

Anies Ungkap Belum Ada Komunikasi soal Ajakan Kaesang untuk Duet di Pilkada Jakarta

Nasional
Kekayaan Fantastis Rita Widyasari, Eks Bupati Kukar yang Puluhan Mobil dan Uang Rp 8,7 Miliar Miliknya Disita KPK

Kekayaan Fantastis Rita Widyasari, Eks Bupati Kukar yang Puluhan Mobil dan Uang Rp 8,7 Miliar Miliknya Disita KPK

Nasional
Minta Amandemen UU Persaingan Usaha, Ketua KPPU: Kami Khawatir Indonesia Tidak Jadi Negara OECD

Minta Amandemen UU Persaingan Usaha, Ketua KPPU: Kami Khawatir Indonesia Tidak Jadi Negara OECD

Nasional
Hari Ke-28 Penerbangan Haji, 198.273 Jemaah Tiba di Saudi, 54 Orang Wafat

Hari Ke-28 Penerbangan Haji, 198.273 Jemaah Tiba di Saudi, 54 Orang Wafat

Nasional
Kata Polri soal Kapolda Jateng Berproses Jadi Irjen Kemendag

Kata Polri soal Kapolda Jateng Berproses Jadi Irjen Kemendag

Nasional
Militer Indonesia Era Bung Karno: Alutsista Canggih dan Pengalaman Perang

Militer Indonesia Era Bung Karno: Alutsista Canggih dan Pengalaman Perang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com