Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Manuver Kubu Moeldoko, AHY: Enggak Masuk Akal, 16 Kali Kami Menang

Kompas.com - 11/04/2023, 15:26 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai langkah Peninjauan Kembali (PK) kubu Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak masuk akal.

Menurut AHY, secara hukum, kubu Moeldoko tidak memiliki celah untuk memenangkan gugatan.

Terlebih, Demokrat sudah 16 kali menghadapi gugatan mengenai keabsahan kepengurusan partai. Dan, sebanyak 16 kali pula Demokrat meraih kemenangan di persidangan.

Hal ini disampaikan AHY ketika berada di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/4/2023).

"Sebetulnya secara rasional enggak masuk akal, kemudian juga secara hukum kami sangat meyakini tidak ada hal yang bisa membuat mereka menang," kata AHY, dikutip dari Kompas TV, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Ajukan PK Sengketa Kepengurusan Demokrat, Kubu Moeldoko Sampaikan 4 Bukti Baru

"Karena 16 kali kami juga digugat selama ini, 16 kali kami bertemu di pengadilan, 16 kali pula kami menangkan semua perkara itu, skornya 16-0," sambung AHY.

Di sisi lain, AHY heran lantaran kubu Moeldoko masih berupaya mengambil alih Demokrat ketika pihaknya tengah berkonsentrasi menghadapi tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut AHY, langkah PK kubu Moeldoko tak lain untuk mengambil alih Partai Demokrat yang notabene berseberangan dengan pemerintah.

Selain itu, PK tersebut dinilai sebagai upaya untuk mengganggu dan melemahkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Adapun KPP merupakan koalisi yang digagas Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Kubu Moeldoko Buka Suara soal PK Sengketa Partai Demokrat ke MA

Mereka telah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden.

"Jadi itu semua saya rasa lebih pada aspek politik, bukan aspek hukum, karena kalau aspek hukum hampir tidak ada celah apa pun, tapi kalau ini aspek politik maka kita juga menghadapi secara politik," tegas AHY.

AHY menegaskan, Partai Demokrat akan mempertahankan dirinya dan kedaulatannya sekalipun berulang kali menghadapi gugatan.

Oleh karena itu, AHY berjanji akan melawan segala bentuk kezaliman politik yang bertujuan untuk mengambil alih Partai Demokrat.

"Kita akan melawan segala bentuk kezaliman politik, tapi ini lebih besar lagi ini masalah kehidupan demokrasi di Indonesia. Kalau Demokrat bisa diperlakukan seperti itu maka sama saja demokrasi kita bisa rontok dengan sendirinya," imbuh dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com