Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB dan KIR Disebut Cocok Bersatu Jadi Koalisi Besar, PPP: Bisa Saja

Kompas.com - 03/04/2023, 12:05 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan, penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bisa saja terjadi.

Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebut kata 'cocok' kalau kedua koalisi ini bergabung.

"Ya namanya potensi politik bisa saja. Semakin banyak negara ini yang memikirkan, semakin bagus," ujar Awiek saat dimintai konfirmasi, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Prabowo Sebut KIB dan KIR Satu Frekuensi

Awiek menjelaskan, pertemuan sejumlah ketua umum (ketum) partai politik di markas PAN kemarin bagus untuk pembangunan demokrasi ke depan Menurutnya, komunikasi politik antar partai itu penting, meskipun berbeda koalisi.

Adapun KIB diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP. Sedangkan KIR berisi PKB dan Gerindra.

"Jadi, ya tidak ada jaminan juga bahwa kemarin itu akan jadi koalisi besar. Dan juga tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi koalisi besar. Opsional itu masih sama-sama terbuka," tuturnya.

Maka dari itu, Awiek meminta agar publik menanti selama beberapa bulan ke depan, apakah gabungan antara KIB dan KIR bisa terwujud.

"Yang pasti, adanya kedua kelompok ini bertemu dan berdiskusi bagus lah untuk pembangunan demokrasi kita," imbuh Awiek.

Baca juga: Jika KIB dan KIR Digabung, Jokowi: Cocok tapi Terserah Ketua Partainya

Sebelumnya, Presiden Jokowi langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.

Adapun KIB merupakan gabungan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara KIR bentukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” ujar Jokowi usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut campur terkait penggabungan koalisi.

“Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja,” kata Jokowi.

Baca juga: Soal KIB Melebur ke Koalisi Perubahan, Ketum Golkar: Kayak Cendol Saja

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR.

“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” kata Prabowo.

Adapun acara silaturahmi yang diprakarsai PAN itu dihadiri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, lalu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com