JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto mengatakan, bakal melaporkan adanya peruntuhan rumah singgah Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno di Padang, Sumatera Barat ke petinggi PDI-P.
Utut menyayangkan adanya tindakan tersebut karena, menurutnya, rumah singgah itu merupakan cagar budaya yang perlu dilindungi.
"Kami ya pasti menyayangkan. Pertama, itu rumah singgah Bung Karno. Bung Karno di PDI Perjuangan bukan sekadar proklamator, beliau seorang tokoh besar, proklamator. Kita menyebutnya Bapak Bangsa. Dan kita kita ini adalah murid ideologisnya," kata Utut saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Utut sendiri sudah melihat langsung kondisi rumah singgah Bung Karno yang kini telah rata dengan tanah.
Baca juga: Rumah Singgah Bung Karno di Padang Dirobohkan, Sejarawan: Pelanggaran
Hal itu, kata Utut, merupakan fakta yang sangat disayangkan.
"Nah, saya akan ketemu dengan Sekjen (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto) besok. Jadi akan kami laporkan. Tentu, nanti Ibu Mega (Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) juga pasti kami laporkan secara tertulis," jelasnya.
Kesimpulan sementara, Utut menyatakan bahwa Pemkot Padang yang semestinya melindungi cagar budaya tak memberikan insentif untuk pelestarian.
"(Maka) ketika itu mau dirontokan, mereka pun memperbolehkan, nah ini yang nanti coba kita cari jalan keluar," imbuh dia.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini menambahkan, Fraksi PDI-P DPR juga sudah berbagi tugas dengan DPRD Kota Padang untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca juga: Tak Ingin Kejadian Rumah Singgah Bung Karno Terulang, Pemkot Padang Inventaris Semua Cagar Budaya
Di sisi lain, Utut mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim terkait kejadian itu.
"Tinggal komunikasi dengan Menteri Pariwisata Mas Sandiaga Uno. Itu yang bisa saya sampaikan begitu. Karena kan saya harus lapor dulu ke partai, opsinya a, b saya sampaikan ke pimpinan partai, baru nanti saya bisa cerita," ungkap Utut.
Ditanya lebih jauh tentang apa opsi A dan B yang ditawarkan, Utut enggan menjelaskan. Sebab, menurutnya, hal ini bertalian dengan fatsun atau etika politik yang mesti dijaganya.
Terakhir, Utut mengingatkan bahwa Bung Karno beserta segala peninggalannya mesti diwarisi oleh anak-anak bangsa.
Hal ini, lanjut dia, dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pelestarian cagar budaya. Ia tak ingin kejadian peruntuhan cagar budaya terjadi kembali di daerah lainnya.
Baca juga: Politisi PDI-P: Penghancuran Rumah Singgah Bung Karno di Padang Pengingkaran Warisan Budaya
"Nah sekarang pertanyaannya, di Jakarta juga banyak, situs cagar budaya. Tapi negara juga enggak berpihak, misalnya memberi insentif sehingga bisa dirawat," ucap Utut.