Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Akan Laporkan Peristiwa Perobohan Rumah Singgah Bung Karno di Padang ke Sekjen dan Megawati

Kompas.com - 22/02/2023, 18:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto mengatakan, bakal melaporkan adanya peruntuhan rumah singgah Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno di Padang, Sumatera Barat ke petinggi PDI-P.

Utut menyayangkan adanya tindakan tersebut karena, menurutnya, rumah singgah itu merupakan cagar budaya yang perlu dilindungi.

"Kami ya pasti menyayangkan. Pertama, itu rumah singgah Bung Karno. Bung Karno di PDI Perjuangan bukan sekadar proklamator, beliau seorang tokoh besar, proklamator. Kita menyebutnya Bapak Bangsa. Dan kita kita ini adalah murid ideologisnya," kata Utut saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Utut sendiri sudah melihat langsung kondisi rumah singgah Bung Karno yang kini telah rata dengan tanah.

Baca juga: Rumah Singgah Bung Karno di Padang Dirobohkan, Sejarawan: Pelanggaran

Hal itu, kata Utut, merupakan fakta yang sangat disayangkan.

"Nah, saya akan ketemu dengan Sekjen (Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto) besok. Jadi akan kami laporkan. Tentu, nanti Ibu Mega (Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) juga pasti kami laporkan secara tertulis," jelasnya.

Kesimpulan sementara, Utut menyatakan bahwa Pemkot Padang yang semestinya melindungi cagar budaya tak memberikan insentif untuk pelestarian.

"(Maka) ketika itu mau dirontokan, mereka pun memperbolehkan, nah ini yang nanti coba kita cari jalan keluar," imbuh dia.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini menambahkan, Fraksi PDI-P DPR juga sudah berbagi tugas dengan DPRD Kota Padang untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca juga: Tak Ingin Kejadian Rumah Singgah Bung Karno Terulang, Pemkot Padang Inventaris Semua Cagar Budaya

Di sisi lain, Utut mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim terkait kejadian itu.

"Tinggal komunikasi dengan Menteri Pariwisata Mas Sandiaga Uno. Itu yang bisa saya sampaikan begitu. Karena kan saya harus lapor dulu ke partai, opsinya a, b saya sampaikan ke pimpinan partai, baru nanti saya bisa cerita," ungkap Utut.

Ditanya lebih jauh tentang apa opsi A dan B yang ditawarkan, Utut enggan menjelaskan. Sebab, menurutnya, hal ini bertalian dengan fatsun atau etika politik yang mesti dijaganya.

Terakhir, Utut mengingatkan bahwa Bung Karno beserta segala peninggalannya mesti diwarisi oleh anak-anak bangsa.

Hal ini, lanjut dia, dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pelestarian cagar budaya. Ia tak ingin kejadian peruntuhan cagar budaya terjadi kembali di daerah lainnya.

Baca juga: Politisi PDI-P: Penghancuran Rumah Singgah Bung Karno di Padang Pengingkaran Warisan Budaya

"Nah sekarang pertanyaannya, di Jakarta juga banyak, situs cagar budaya. Tapi negara juga enggak berpihak, misalnya memberi insentif sehingga bisa dirawat," ucap Utut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com