Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Turkiye, Dubes RI Cari Ibu dengan 2 Anak yang Masih Hilang Kontak

Kompas.com - 07/02/2023, 20:37 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Turkiye Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya masih berupaya mencari seorang ibu dengan dua anaknya yang kehilangan kontak akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye.

"Ada satu ibu dengan dua anak yang sampai saat ini mereka tinggal di Antalya, sampai saat ini belum berhasil kami hubungi," ujar Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (7/2/2023).

Iqbal mengatakan, Kedutaan Besar RI (KBRI) terus berkoordinasi dengan otoritas setempat guna mencari keberadaan ketiganya.

"Terus di daerah Diyarbakir ada dua pekerja spa terapi yang sampai saat ini juga belum bisa kami hubungi, bahkan di grup WhatsApp teman-teman pekerja spa terapis, (mereka) sama sekali belum memberikan respons," kata Iqbal.

Baca juga: Jokowi: Bantuan untuk Korban Gempa Turkiye Segera Dikirim

Iqbal menambahkan, saat ini pihaknya sedang dalam perjalanan ke Gaziantep untuk menyalurkan bantuan sekaligus sekaligus mengevakuasi WNI yang berada di sana.

"Saya saat ini bersama dengan tim KBRI Ankara ada 11 kendaraan atau mobil termasuk 6 bus. Tadi kami bergerak dan berangkat pukul empat pagi untuk menuju ke Gaziantep untuk melakukan; satu untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan satu kontainer yang kami siapkan untuk kami berikan kepada Bulan Sabit Merah Turki dari pemerintah Indonesia berisi bahan makanan," kata Iqbal.

Satu kontainer itu berisi mi instan, selimut, hingga kompor portabel.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, 104 WNI itu dievakuasi dari lima titik, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir.

"Karena memang di lokasi-lokasi tersebut mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal yang layak," kata Judha.

Kemenlu mencatat, terdapat 10 WNI yang mengalami luka-luka akibat gempa bumi tersebut.

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, enam WNI di antaranya sedang dievakuasi, dan empat di antaranya sudah menjalani perawatan medis.

"Enam yang dievakuasi, empat (sudah) menjalani perawatan," ujar Teuku.

Baca juga: UPDATE: 10 WNI Luka-luka akibat Gempa Bumi di Turkiye, Tidak Ada yang Meninggal Dunia

Teuku mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus mendata WNI di wilayah terdampak.

Berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh wilayah Turkiye.

Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com