Banyak pria yang berusaha mendekat dan ingin mencuri hatinya. Ia juga pernah dipersunting oleh Nata Atmaja, Patih di Kantor Residen Priangan.
Namun, pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Setelah itu, Inggit menikah lagi dengan Haji Sanusi, seorang pengusaha yang juga aktif di Sarekat Islam.
Pernikahan Inggit dan Haji Sanusi semula berjalan baik-baik saja, sampai akhirnya Sukarno datang.
Inggit memang kerap ditinggal oleh Haji Sanusi karena terlalu sibuk. Pada waktu itu, Sukarno sebenarnya sudah memiliki istri, yaitu Siti Oetari.
Namun, rasa cinta Sukarno kepada Oetari lebih condong seperti cinta kepada saudara. Soekarno akhirnya menceraikan Oetari, begitu pula Inggit.
Akhirnya, Inggit dan Sukarno pun menikah di rumah orang tau Inggit di Bandung. Inggit selalu setia menemani setiap jengkal kehidupan Sukarno dalam proses pendewasaan.
Ketika Sukarno ditangkap di Yogyakarta, 29 Desember 1929, Inggit tidak pernah lelah memberikan semangatnya kepada Soekarno.
Selain itu, selama Sukarno dibui, ia juga berperan sebagai perantara agar suaminya tersebut dapat terus berhubungan dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.
Kisah cinta keduanya tampak sangat indah, sebelum akhirnya Sukarno bertemu dengan Fatmawati sewaktu ia menjalani pembuangan ke Ende, Flores, tahun 1933.
Setelah bebas, pada 1942, Sukarno meminta izin kepada Inggit untuk menikahi Fatmawati.
Permintaan tersebut lantas ditolak mentah-mentah oleh Inggtis. Ia tidak ingin dimadu. Akhirnya, Sukarno dan Inggit memutuskan untuk bercerai.
Referensi:
(Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Nibras Nada Nailufar, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.