Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Rapor Kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Trennya Negatif di Akhir Tahun

Kompas.com - 29/11/2022, 13:57 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil Survei Indopol terbaru menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin mengalami penurunan.

Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto mengatakan, penurunan itu terjadi jika dibandingkan dengan survei terkait kinerja pemerintah di bulan Juni 2022.

“Rapor kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di akhir tahun 2022 ini trennya negatif, yakni 66,42 persen di bulan Juni 2022 menjadi 63,99 persen di bulan November 2022 ini,” ujar Ratno dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Ratno mengatakan, tren kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf itu sejalan dengan tingkat kepercayaan terhadap penegakan hukum yang juga menurun.

Baca juga: Survei Indopol: Kepercayaan Publik ke Polri Naik Jadi 60,98 Persen, 3 Bulan Lalu di Bawah 60 Persen

Menurutnya, kepercayaan publik terhadap penegakan hukum pada bulan Juni lalu mencapai 64,5 persen, tetapi turun menjadi 55,12 persen pada bulan November 2022.

“Upaya pembarantasan korupsi rendah dari 53,74 persen bulan Juni 2022 menjadi 50,24 persen pada November 2022,” katanya lagi.

Namun, menurut Ratno, pelaksanaan demokrasi pada bulan November ini cukup baik dengan angka 65,37 persen. Angka itu naik dari yang sebelumnya hanya mencapai 64,39 persen.

Sementara itu, terkait kondisi ekonomi secara umum sudah membaik.

“Kondisi ekonomi keluarga sebagian besar menyatakan semakin membaik, hanya karena kenaikan BBM dan harga barang pokok yang naik merupakan factor yang memperburuk kondisi ekonomi keluarga,” ujar Ratno.

Baca juga: Survei Indopol: Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Jokowi Turun

Untuk diketahui, survei yang dilakukan Indopol pada 8-14 November 2022 menggunakan metode survei dan sampel dengan cara multistage random sampling.

Total responden ada 1.240 tersebar secara proporsional di 34 provinsi, dengan kriteria responden mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Margin of error dari survei tersebut sebesar lebih kurang 2,85 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Para responden terpilih dilakukan wawancara tatap muka (face to face interview) oleh surveyor yang sebelumnya telah dilatih dan responden merefleksikan laki-laki atau perempuan dan berbagai jenis profesi.

Sementara itu, quality control terhadap survei dilakukan secara berlapis yakni melalui spotcheck lapangan oleh supervisor sebanyak 30 persen dari jumlah responden yang sudah diwawancarai secara acak.

Baca juga: Survei Indopol: Kepuasan Publik terhadap Jokowi 66,42 Persen, Turun 6,51 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com