JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Dana Pandemi (Pandemic Fund). Dana tersebut digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.
Dalam tiga tahun terakhir, banyak negara mengalami disrupsi terberat karena pandemi Covid-19. Jokowi menilai, dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi, dunia tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi.
"Dalam jangka pendek ini, dunia harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi. Yang kedua, membangun ekosistem kesehatan yang tersinergikan lintas negara," ujar Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan dikutip dalam siaran pers, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Sri Mulyani di Sela-sela KTT, Berpose Difoto Menteri PUPR hingga Bahas Pernak Pernik G20
Jokowi menuturkan, semua negara harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi.
"Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa dan meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global," ucap Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi menekankan, presidensi Indonesia di G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih andal terhadap krisis, serta lebih inklusif dan berkeadilan.
Adapun pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi pandemi adalah sebesar 31,1 miliar dolar AS per tahun. Dana digunakan untuk membiayai sistem pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang.
Baca juga: Kronologi Isu Menlu Rusia Sakit dan Dilarikan ke RS Jelang KTT G20
Jumlahnya merupakan hasil studi yang dilakukan Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal tahun 2022 ini.
Untuk itu, G20 telah sepakat untuk membentuk dana pandemi bagi kepentingan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara G20 dan non-G20, serta dari lembaga-lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi, namun dana yang terkumpul masih belum mencukupi," jelas dia
"Saya mengharapkan dukungan yang lebih besar lagi untuk dana pandemi ini," tambah Jokowi.
Baca juga: Saat Jokowi Mendadak Sambangi Media Center dan Sapa Pewarta G20...
Selain kontribusi dana, dia mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif, antara lain pembentukan platform koordinasi penanggulangan gangguan kesehatan, dan pengumpulan berbagai data genomik internasional untuk mendukung pemantauan patogen.
Lalu, pengembangan jaringan digital secara global, serta sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, pandemic fund akan memberikan pembiayaan untuk kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi yang akan datang.
Baca juga: Iriana Jokowi dan Ibu Negara Korsel Minum Teh Bersama di Sela-sela G20
Menurutnya, kerja sama antara keuangan dan kesehatan sangat penting untuk mempersiapkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.
"Dana pandemi adalah landasan di mana kita akan membangun kembali dan memperkuat arsitektur kesehatan global. Ini merupakan kemajuan besar pertama dari prioritas jalur kesehatan G20 tahun ini," tutur Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.