Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan, Indosiar: Penyelenggaraan Liga 1 Tanggung Jawab LIB, Kami Hanya Penayang

Kompas.com - 13/10/2022, 17:36 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Program Indosiar Harsiwi Achmad menegaskan pihaknya tidak memiliki tanggung jawab apapun terkait dengan tragedi Stadion Kanjuruhan.

Dia menyebut Indosiar hanya stasiun penayang yang tidak bertanggung jawab secara langsung atas penyelenggaraan Liga 1 Indonesia.

"Penyelenggaraan Liga 1 adalah tanggung jawab LIB (PT Liga Baru Indonesia), kami adalah official broadcaster, kami yang menayangkan Liga 1," ujar Harsiwi saat ditemui usai pemeriksaan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Harsiwi juga menegaskan, seluruh penyelenggaraan Liga 1 mulai dari perizinan dan kontak dengan klub yang akan bertanding juga merupakan tanggung jawab PT LIB.

Baca juga: Belum Ditahan, 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Dikhawatirkan Hilangkan Bukti

"Seluruh penyelenggaraan baik itu perizinan, berhubungan dengan klub, berhubungan dengan Liga, berhubungan dengan Panpel itu bukan wewenang kami," papar dia.

"Jadi kami adalah stasiun penayang, jadi itu perlu saya klarifikasi bahwa Indosiar adalah official broadcaster, kami hanya menerima feed dari LIB termasuk kami tidak memproduksi di lapangan," sambung Harsiwi.

Dia juga menegaskan, Indosiar tidak memiliki wewenang mengubah waktu penyelenggaraan pertandingan seperti yang dituduhkan PT LIB.

Baca juga: Detik-detik Rekaman CCTV Kengerian Pintu 13 Kanjuruhan: Korban Tertumpuk, Kehilangan Nyawa

Harsiwi menyebut, PT LIB lah yang memiliki wewenang final dalam mengatur jadwal, termasuk menggeser jadwal pertandingan dari sore ke malam hari.

"Kami sudah menjelaskan (kepada Komnas HAM) mengenai jadwal penayangan bahwa jadwal pertandingan itu otoritas final ada di LIB, karena LIB adalah sebagai operator Liga 1," ujar dia.

Sebelumnya, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Rhenald Kasali mengatakan keterangan PT LIB menyebut pertandingan Arema melawan Persebaya sengaja digelar malam hari karena permintaan dari Indosiar.

Rhenald menyebut, ada faktor kontrak yang bernilai besar yang membuat PT LIB memenuhi permintaan Indosiar agar laga Arema versus Persebaya bisa digelar malam hari.

Selain itu, Rhenald mengatakan bahwa pihak Indosiar tetap kukuh supaya laga Arema kontra Persebaya digelar malam hari.

Alasannya, karena PT LIB selama ini sudah terlalu banyak mengubah jadwal semula yang sudah ditentukan.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang digelar malam hari pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Hingga Selasa (11/10/2022), tercatat 132 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com