Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Stok Beras RI Masih 10 Juta Ton

Kompas.com - 04/10/2022, 16:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, stok beras Indonesia saat ini mencapai 10 juta ton.

Syahrul pun menegaskan bahwa neraca ketersediaan beras secara nasional saat ini masih aman.

"Beras kita masih ada, kita punya cadangan sampai 10 juta ton," ujar Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/10/2022)

"Ini pun masih mau panen, walaupun nanti panen kedua, ini nanti Februari lagi tahun depan baru panen besar. Panen-panen ini bukan panen yang sedikut, tetapi ketersediaan neraca kita oke," kata dia.

Baca juga: Jaga Harga Beras Stabil, Menhub Pastikan Kelancaran Distribusi Lewat Tol Laut

Meski stok beras masih banyak, Syahrul mengakui bahwa dinamika kenaikan harga tentu terjadi.

Hal itu antara lain disebabkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Itu harus disikapi secara bersama. Saya dengan Menteri Perdagangan sekarang kerja dengan Badan Pangan Nasional sampai ke lapangan begitu lho. Saya tetap di produktivitasnya," kata Syahrul.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolb memastikan, stok beras di Indonesia tercukupi hingga akhir tahun 2022.

"Kami di Kementerian Pertanian berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersediaan produksi sesuai target dari tahun ke tahun, untuk tahun ini bisa kami sampaikan pada masyarakat bahwa produksi (beras) cukup," kata Harvick di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10/2022).

Meski demikian, Harvick tak menampik adanya hambatan penyerapan beras di lapangan sehingga distribusi ke daerah-daerah menjadi terlambat.

Baca juga: Mendag Zulhas: Rebutan Gabah Jadi Penyebab Harga Beras Naik

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya mencari solusi atas hambatan penyerapan tersebut.

"Selalu kita rapatkan di kabinet kami sampaikan ke Pak Presiden Jokowi masalah-masalahnya, yang terus kita cari jalan keluar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com