Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Bertolak ke Malang Tinjau Lokasi Kerusuhan Kanjuruhan

Kompas.com - 02/10/2022, 13:35 WIB
Singgih Wiryono,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertolak ke Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022).

Kunjungan Kapolri ke Malang berkaitan dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, Kapolri berangkat ke Malang bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

"Hari ini bapak Kapolri bersama bapak Menpora akan berangkat ke Malang," ujar Dedi kepada awak media, Minggu.

Selain meninjau langsung lokasi kerusuhan Kanjuruhan, Kapolri juga telah memberangkatkan tim Disaster Victim Identification (DVI).

Baca juga: RS Sebut Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang Trauma di Bagian Kepala dan Dada

Tim ini bertugas untuk mengidentifikasi ratusan korban jiwa dalam tragedi itu.

Dedi menjelaskan, tim DVI dikerahkan karena beberapa ruang penyimpanan jenazah di rumah sakit Malang mulai penuh.

"Karena tempat untuk penyimpanan jenazah di RS di Malang (penuh), oleh karenanya tim DVI Mabes Polri bekekerja dengan tim DVI di wilayah setempat untuk melakukan identifikasi secara cepat terhadap korban sehingga korban bisa dikembalikan kepada pihak keluarga dan bisa dimakamkan," papar dia.

Di sisi lain, Kapolri juga memerintahkan tim medis Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polri segera membantu korban luka.

Kapolri mengerahkan seluruh tim dokter dari RS Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri dan RS Bhayangkara Surabaya.

"Bekerjasama dengan tim Medis setempat di Malang dan dalam rangka untuk memberikan pelayanan medis yang terbaik, guna mengidentidikasi, jangan sampai terjadi jumlah korban yang bertambah," ucap Dedi.

Kronologi peristiwa

Kerusuhan Kanjuruhan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit (RS).

Stadion Kanjuruhan menjadi tuan rumah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Bertajuk derbi Jawa Timur, duel Arema FC vs Persebaya berlangsung ketat. Lima gol tercipta dalam laga ini.

Tim tamu Persebaya unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Silvio Junior (8') dan Leo Lelis (32'). Arema FC kemudian berhasil kedudukan lewat brace Abel Camara pada pengujung babak pertama (42', 45+1' -pen).

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Siap Beri Santunan dan Buka Crisis Center

Namun, gol Sho Yamamoto pada menit ke-51, memastikan Arema bertekuk lutut di hadapan Persebaya dengan skor 2-3.

Hasil pertandingan derbi Jatim ini ternyata tidak bisa diterima pendukung Arema FC.

Mereka kecewa dan langsung berhamburan masuk ke lapangan dengan meloncati pagar, membuat situasi tak terkendali.

Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut. Situasi makin tak terkendali ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Penonton pun berhamburan kembali ke arah tribun. Pada saat inilah diduga banyak superter yang terinjak-injak hingga meninggal dunia.

Tragedi stadion terbesar kedua sepanjang sejarah

Menilik data dari Football Stadiums, kerusuhan Kanjuruhan merupakan tragedi stadion sepakbola terbesar kedua dalam sejarah ditilik dari jumlah korban meninggal.

Baca juga: Menilik Sejarah Stadion Kanjuruhan, Tempat Kericuhan yang Tewaskan 129 Orang

Adapun kejadian paling memilukan dalam sejarah sepak bola terjadi pada 24 Mei 1964 di Estadio Nacional, Lima, Peru.

Saat itu, Peru bertanding melawan Argentina dalam kualifikasi Olimpide.

Peru tertinggal 0-1 dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir.

Namun, gol penyama kedudukan Peru dianulir oleh wasit.

Hal itu kemudian menimbulkan kerusuhan yang mengakibatkan 328 orang tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com