Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Berencana Kenalkan Capresnya ke Masyarakat Lebih Awal

Kompas.com - 21/06/2022, 06:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate mengatakan, pihaknya berencana memperkenalkan lebih awal calon presiden (capres) yang akan diusung dalam Pemilu 2024.

Tetapi, sebelum itu, Nasdem akan berkomunikasi dengan para pemimpin partai politik (parpol) untuk membentuk koalisi pengusung capres.

"Kami akan lakukan langkah cepat, melakukan komunikasi politik dengan pimpinan parpol dan membentuk koalisi, sehingga proses memperkenalkan calon kepada rakyat dan kepada ekosistem politik Indonesia bahkan akan menjadi perhatian ekosistem politik regional dan global bisa dilakukan lebih dini," ujar Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).

"Sehingga capres kita sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, tidak saja sosialisasi dalam negeri tetapi juga yang mendapat masukan dari lingkungan regional dan global," lanjutnya.

Baca juga: Nasdem Tak Penuhi Presidential Threshold 20 Persen, Plate: Kami Harus Bangun Koalisi

Johnny menyampaikan, Nasdem sendiri sudah mengusulkan tiga orang bakal capres berdasarkan hasil rapat kerja nasional (rakernas) baru-baru ini.

Tetapi, Nasdem menyadari bahwa kursi mereka di parlemen belum memenuhi minimum presidential threshold (PT) 20 persen.

"Sehingga pasti terlebih dahulu harus dibangun koalisi bersama partai-partai untuk membentuk koalisi pilpres dengan syarat minimal 20 persen kursi DPR RI," lanjutnya.

Oleh karenanya, setelah memilih capres Nasdem akan melakukan komunikasi politik dengan pimpinan parpol.

Tujuannya untuk membangun koalisi pencapresan.

Johnny menilai, karena saat ini Nasdem telah mengusulkan tiga nama capres, maka diskusi yang dibangun dengan para ketua parpol akan lebih cair.

"Apalagi tentu nanti berkaitan dengan tidak saja pilihan capres definitif, tapi juga cawapres definitif sehingga ini ruang diskusi dan komunikasi dengan parpol, jadwalnya kapan," tuturnya.

"Minimal sesuai UU dan ketetapan KPU pendaftaran capres dan cawapres dimulai 19 Oktober 2023 sampai kalau enggak salah 23 November 2023 jadi waktunya masih panjang, kami tidak menunggu saat saat akhir," jelas Johnny.

Baca juga: PKS Bakal Bertemu Nasdem Rabu Ini

Sebelumnya, hasil Rakernas Partai Nasdem mengusulkan tiga nama sebagai bakal capres untuk Pemilu 2024.

Ketiganya yakni Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI-P Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang juga diusulkan menjadi bakal capres oleh Nasdem.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima daftar tiga nama tersebut dari Ketua Koordinator Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Prananda Surya Paloh di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (17/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com