Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Lemhannas Sebut Transformasi Militer Tidak Cukup Hanya Sampai 2045

Kompas.com - 19/05/2022, 19:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, transformasi militer di Indonesia tidak cukup hanya sampai tahun 2045.

“Kita operasionalkan menjadi peta jalan menuju 2045, lalu disadari bahwa untuk membangun angkatan bersenjata, untuk melakukan transformasi militer tidak cukup hanya sampai 2045,” kata Andi saat diskusi panel kegiatan Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas di Kantor Lemhannas, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Andi menuturkan, apabila melihat data dan indeks dari beberapa lembaga kajian, kemampuan Indonesia untuk mengadopsi teknologi, khususnya bidang baru seperti siber, artificial intelligence, nano, dan antariksa, masih berada di angka 2 dengan skala skor 1—5.

Menurutnya, salah satu masalah mendasarnya yakni alokasi sumber daya kepada bidang riset pengembangan.

Baca juga: Wapres Minta Lemhanas Buat Kajian Penerapan Pendekatan Kesejahteraan untuk Selesaikan Konflik di Papua

“Bukan hanya tentang risetnya, tapi juga tentang penyiapan sumber daya manusianya,” kata Andi.

Secara formal, Andi menuturkan, Presiden Joko Widodo menggunakan dua terminologi baru dalam khasanah kebijakan pertahanan di Indonesia.

Pertama, transformasi pertahanan yang merupakan kelanjutan dari reformasi militer.

Kedua, terminologi Indonesia Defense Force atau kekuatan pertahanan Indonesia.

“Untuk saya, itu terminologi spesifik, yang akhirnya mengharuskan kita untuk melakukan perubahan paradigmatik bagaimana kita melihat revolusi organisasi militer Indonesia,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com