Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Diminta Bersiap Hadapi Hepatitis Misterius pada Anak agar Tak Kewalahan

Kompas.com - 09/05/2022, 11:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay meminta rumah sakit-rumah sakit untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan lonjakan kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.

Saleh mengatakan, persiapan dini mesti dilakukan agar rumah sakit tidak kewalahan menghadapi lonjakan kasus sebagaimana yang pernah terjadi di awal pandemi Covid-19.

"Covid itu kan cuma satu-dua orang (pasien) saja awalnya, tapi belakangan akhirnya membeludak sampai puluhan ribu ratusan ribu orang se-Indonesia pasiennya sehingga kita sampai kewalahan pada waktu itu. Nah, karena itu ini juga harus diantisipasi," kata Saleh kepada wartawan, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Seorang Anak di Jatim Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut, Ini Langkah Kemenkes

Politikus Partai Amanat Naasional itu juga meminta pemerintah meningkatkan sosialisasi dan kewaspadaan kepeda masyarakat agar siap menghadapi penyakit hepatisis akut misterius itu.

Menurut Saleh, pemerintah setidaknya dapat menginformasikan, gejala penyakit maupun langkah penanganan yang bisa dilakukan masyarakat apabila terjangkit penyakit tersebut.

"Karena ada juga masyarakat kita yang enggak paham, makanya itu dijelaskan secara detil. Sama ketika kita menjelaskan covid ini, kan tersosialisasi secara luas sehingga masyarakat bisa sama-sama melakukan antisipasi terkait itu," kata dia.

Selain itu, Saleh meminta pemerintah untuk segera mendapatkan kepastian mengenai hepatitis akut misterius tersebut supaya dapat menanganinya.

Ia mewanti-wanti agar jangan sampai penyakit tersebut lebih dulu diketahui oleh pihak-pihak di luar negeri sehingga Indonesia hanya akan mengekor pada penanganan ala luar negeri.

Baca juga: IDAI Jelaskan Faktor Risiko Hepatitis Akut yang Menyerang Anak-anak

"Kalau kita mengekor ke luar negeri lagi ya sama seperti sekarang ketika kita menangani Corona. Akhirnya kita yang kehabisan alokasi anggaran yang tidak sedikit untuk katakanlah membeli vaksin, kemudian melakukan pengobatan dan seterusnya," ujar Saleh.

Ia pun berpesan agar pemeirntah tetap percaya diri bahwa penyakit tersebut dapat ditangani dengan baik supaya tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

"Tapi kepercayaan diri pemerintah itu harus dibarengi dengan kesiapan dan semua sarana dan prasarana yang memungkinkan untuk penanganan supaya jika ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditangani dengan baik," kata Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com