Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Lakukan Penyerangan di Nduga, Seorang Anggota Marinir Gugur

Kompas.com - 23/04/2022, 18:51 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penyerangan pada Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di Kalikote, Kabupaten Nduga, Papua.

Serangan yang terjadi Jumat (22/4/2022) menyebabkan seorang prajurit marinir meninggal dunia, dan satu orang terluka.

“(Prajurit) meninggal atas nama Almahrum Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar dan satu orang terluka atas nama Mayor Marinir Lilik Cahyanto,” tutur Kapendam XVII/Cenderawasih Lektol Kav Herman Taryawan dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).

Herman mengatakan informasi adanya serangan baru diketahui hari ini karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan telefon.

Baca juga: KKB Bakar Aset PT MTT di Ilaga Papua dan Tembaki Personel Satgas Operasi Damai Cartenz

“Sehingga baru diketahui setelah ada laporan dari Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar Kalikote pada pagi hari Sabtu,” ucapnya.

Adapun proses evakuasi korban meninggal telah berhasil dilakukan pukul 09.56 WIT menggunakan Helikopter Caracal.

“Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemulasaran,” kata Herma!z

Ia menyampaikan jenazah akan dibawa ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022) besok.

Dalam penyerangan ini, lanjut Herman, tidak ada masyarakat sipil yang menjadi korban.

Baca juga: Personel Satgas Operasi Damai Cartenz Diserang KKB, Diberondong 29 Tembakan

Ia menegaskan aparat TNI di wilayah Nduga khususnya di lokasi kejadian bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com