Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinta Aulia Gadis Penderita Tumor Kaki Dioperasi di RS Polri, Kondisi Sudah Sadar

Kompas.com - 23/02/2022, 16:36 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Gadis penderita tumor kaki, Sinta Aulia Maulidia (10), telah berhasil dioperasi di RS Polri pada Rabu (23/2/2022) siang.

Karumkit RS Polri Brigjen Asep Hendra mengatakan, setelah menjalani operasi, kondisi Sinta Aulia sudah sadar dan aman dari ancaman pascaoperasi.

“Jam 12.30 (WIB) operasi selesai dan ananda saat ini setelah jalani operasi setelah mulai sadar dan aman dari ancaman terkait pascaoperasi,” kata Asep secara virtual, Rabu.

Menurut dia, saat ini Sinta Aulia sudah kembali ke ruangan perawatan high care unit di ruang VVIP. Ia menambahkan, pihaknya akan mengawasi kondisi Sinta Aulia setelah operasi tumor kaki tersebut.

Ia pun menjelaskan, Sinta Aulia mulai masuk ke ruang operasi sejak sekitar pukul 7.30 WIB.

“Setelah dilaksanakan kegiatan pemasangan monitor dan lain-lain, tim anestesi memberi pengobatan, berikutnya jam 10.40 tim di bawah pimpinan pakar melaksanakan kegiatan operasi,” ujarnya.

Baca juga: Tim Dokter Punya 2 Opsi bagi Sinta Aulia, Amputasi sebagai Pilihan Utama

Adapun operasi dilakukan oleh tim di RS Polri bersama dengan konsultan tim pakar ortopedi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Asep juga mengatakan, kegiatan operasi terhadap Sinta Aulia telah mendapat persetujuan langsung dari pasien dan kedua orang tuanya.

Kemudian, setelah mendapat persetujuan dan melakukan pemeriksaan kesehatan, tim pakar menentukan bahwa pilihan untuk pengobatan yang terbaik untuk Sinta Aulia yakni tindakan operasi.

“Tadi malam disepakati dan disetujui. dan hamdalah tadi malam Ibu Kapolri juga hadir memberikan motivasi, dorongan, dan doa kepada ananda sehingga ananda dan orang tua siap,” kata Asep.

Selain itu, tim pakar dari RSCM, dokter Achmad Fauzi Kamal mengatakan operasi dilakukan sesuai dengan rencana.

Ia menjelaskan, pada saat operasi, tumor di kaki Sinta sudah besar sekali. Namun ia memastikan operasi berjalan aman.

“Sesuai rencana kita lakukan operasi pada ananda Sinta. Jadi amputasi sebagai pilihan yang kami sampaikan kemarin, amputasi setinggi pangkal paha,” ucapnya.

“Sendinya kita buang kalau secara kasat mata itu di atas tumor mudah-mudahan tidak kambuh di lain hari,” sambung Achmad.

Baca juga: Saat Kapolri Penuhi Keinginan Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Bercita-cita Jadi Polwan...

Achmad pun berharap kondisi dan nafsu makan Sinta bisa semakin membaik.

“Kalau sesuai rencana kemo akan dilakukan 2-4 minggu kedepan biasanya luka akan membaik hari ketujuh atau kesepuluh,” kata dia.

Diketahui, kabar Sinta ini viral usai muncul video bocah perempuan berpakaian polisi yang menderita tumor ingin bertemu Kapolri. Belakangan diketahui bahwa bocah perempuan itu adalah Sinta.

Dalam video tersebut, Sinta menyampaikan keinginan menjadi polwan saat besar nanti dan berharap Kapolri bisa membantu pengobatan dirinya.

Video tersebut mendapat tanggapan langsung dari Listyo melalui cuitannya di akun Twitter @ListyoSigitP.

"Saya hubungi segera ya nak, terima kasih," demikian cuitan Listyo dikutip, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Saat Kapolri Penuhi Keinginan Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Bercita-cita Jadi Polwan...

Setelah itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo langsung menepati janji bertemu Sinta Auliya Maulidiyah, bocah 10 tahun penderita tumor kaki asal Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dengan menjemput menggunakan helikopter.

Listyo sekaligus berupaya memenuhi permintaan Sinta yang bersemangat ingin sembuh dan kembali bersekolah.

Sinta pun diterbangkan dari Rembang menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dengan menumpang helikopter kepolisian pada Sabtu (19/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com