Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Rumah Sakit Diminta Mulai Waspada

Kompas.com - 29/01/2022, 12:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Perssi) meminta seluruh rumah sakit untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang mulai naik dalam beberapa waktu terakhir.

Wakil Ketua Perssi Koesmedi Priharto mengatakan, pihaknya sudah mewaspadai kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 semenjak munculnya varian Omicron yang diyakini mempunyai penularan sangat cepat dibanding varian lainnya.

"Kita sudah ingatkan semua rumah sakit untuk mengaktivasi tempat-tempat yang sudah disiapkan untuk perawatan Covid," kata Koesmedi dalam acara diskusi yang digelar MNC Trijaya, Sabtu (29/1/2022).

Baca juga: BOR di Jakarta Naik Lagi Jadi 54 Persen, Wagub: Perhatian Nih!

Koesmedi juga meminta rumah sakit menyiapkan fasilitas pendukung untuk penanganan Covid-19, seperti obat-obatan, oksigen, maupun sumber daya tenaga kesehatan yang akan bertugas menghadapi potensi lonjakan kasus.

Ia mengatakan, rumah sakit harus lebih berhati-hati karena penyebaran kasus varian Omicron tidak berarti kasus varian lainnya seperti varian Delta sudah hilang.

"Ketika kita menemukan Covid apapun juga bentuknya, Delta variant atau Omicron variant, cara penanganannya tetap sama, tetapi gejala penyakitnya, kewaspadaan terhadap ganasnya penyakit kita harus waspada," ujar Koesmedi.

Koesmedi mengakui terjadi peningkatan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) perawatan pasien Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Namun, ia menyebutkan, banyak dari pasien yang dirawat bukanlah pasien bergejala sedang, berat, maupun kritis sebagaimana rekomendasi pemerintah.

Baca juga: 88 dari 90 Sekolah yang Ditutup akibat Temuan Kasus Covid-19 Sudah Dibuka Kembali

Sebab, menurut Koesmedi, ada banyak faktor yang membuat pasien bergejala ringan tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah, misalnya karena tempat yang tidak memadai, tinggal dengan keluarga yang memiliki komorbid atau berstatus lanjut usia.

"Sehingga sekarang ketika ada orang sakit walaupun dia sakitnya ringan sebenernya mereka memilih utuk maunya tinggal di rumah sakit karena mereka tahu bahwa kondisi di rumahnya tidak memungkinkan untuk hal itu," kata Koesmedi.

Kendati demikian, ia meyakini saat ini rumah sakit sudah lebih siap menghadapi lonjakan kasus.

Sebab, kata Koesmedi, masa penyembuhan varian Omicron lebih cepat dengan rata-rata di bawah 5 hari, berbeda dengan varian Delta yang masa penyembuhannya mencapai 14 hari bahkan sampai 1,5 bulan.

"Sehingga turnover tempat tidur itu pasti akan lebih mudah, tidak seperti dulu orang mengantre di rumah sakit karena tidak ada tempat tidur," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com