Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Publik Menilai Kasus Korupsi Tahun Ini Lebih Banyak

Kompas.com - 26/12/2021, 16:59 WIB
Mutia Fauzia,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis pada Minggu (26/12/2021) menunjukkan, sebagian besar publik menilai korupsi di Indonesia saat ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, sebanyak 41,1 persen warga menilai korupsi di Indonesia secara umum saat ini lebih banyak dibanding tahun lalu.

Sementara itu, sebanyak 22,1 persen menilai kasus korupsi di Indonesia semakin sedikit, dan 31,1 persen menilai sama saja. Adapun yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 5,7 persen.

Baca juga: Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Capai 71,7 Persen

"Bila merujuk pada kondisi saat ini, hanya 28,8 persen publik yang menilai kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia baik atau sangat baik," kata Deni ketika melakukan pemaparan hasil survei secara daring, Minggu siang.

Sementara itu, jumlah responden yang menilai pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini buruk atau sangat buruk sebanyak 41,5 persen, dan sebanyak 25,1 persen menilai biasa saja. Selebihnya sebanyak 4,5 persen berpendapat tidak tahu atau tidak menjawab.

Bila dilihat data historis dalam dua tahun terakhir, Deni pun menjelaskan, ada kecenderungan publik yang menilai korupsi kian banyak, jumlahnya selalu lebih besar dibanding yang menilai kasus korupsi kian dikit.

Di sisi lain, hasil survei juga menunjukkan optimisme publik terhadap penanganan korupsi pada tahun 2022 mendatang.

Warga yang menilai kondisi pemberantasan korupsi setahun ke depan akan baik atau sangat baik mencapai 54,8 persen.

Baca juga: Survei SMRC: Persepsi Publik terhadap Penegakan Hukum Makin Memburuk

Angka tersebut lebih tinggi ketimbang warga yang menilai kondisi pemberantasan korupsi akan buruk atau sangat buruk, yang hanya sebesar 18, persen.

"Lebih jauh, survei ini juga menemukan lebih banyak warga, yakni 43,8 persen yang menilai korupsi setahun ke depan akan semakin sedikit. Sementara yang menilai akan semakin banyak sebesar 19,3 persen," tutur Deni.

Untuk diketahui, survei SMRC ini dilakukan pada 8-16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung dengan melibatkan 2420 responden terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85 persen. Margin of error survei diperkirakan sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com