Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Kepuasan Generasi Z dan Milenial di Era Jokowi Tidak Terlalu Tinggi

Kompas.com - 19/12/2021, 11:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Generasi Z dan milenial disebut tidak terlalu puas terhadap kinerja rezim Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indopol Survey & Consulting.

Direktur Eksekutif Indopol Survey & Consulting, Ratno Sulistiyanto, menyebut adanya nada negatif dari generasi muda ini terhadap pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Demokrat Harap Jokowi Teken Perppu PT 0 Persen, Pengamat Duga untuk Usung AHY dalam Pilpres 2024

“Hasil temuan kami di Indopol, bahwa kinerja pemerintahan Jokowi di mata milenial cukup dikatakan tidak terlalu tinggi. Tingkat kepuasannya hanya 56,89 persen,” kata Ratno dalam rilis survey yang ditayangkan di kanal resmi YouTube Indopol Survey Channel, Minggu (19/12/2021).

Ratno menyinggung sejumlah rapor merah pemerintahan Jokowi, seperti isu pemberatasan korupsi hingga penanganan kemiskinan dan pengangguran, yang tidak mendapatkan simpati dari generasi Z dan milenial.

“Penilaian milenial terhadap pemberantasan korupsi sangat rendah sekali, hanya sekitar 39,76 persen (yang merasa puas). Sementara, yang tidak puas di angka 60,24 persen. Jadi milenial menganggap jokowi tidak serius dalam pemberantasan korupsi,” ujar dia.

“Rapor merah kedua adalah Jokowi dalam penanganan kemiskinan dan pengangguran. Ini di angka 39,76 tingkat kepuasannya, sementara tidak puas dan kurang puasnya 60,24 persen,” lanjut Ratno.

Baca juga: Jokowi Teken Keppres Pembentukan Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional, Ini Tugasnya

Meskipun demikian, mayoritas milenial dan generasi Z disebut cukup puas dalam hal penanganan Covid-19. Tingkat kepuasannya mencapai sekitar 66 persen.

Survei ini dilakukan pada 19-27 November 2021 secara tatap muka dengan total 1.230 responden berusia 17-35 tahun, laki-laki dan eprempuan dari berbagai jenis profesi.

Ratno menjelaskan, survei ini dilakukan dengan pengambilan sampel bertingkat acak, di mana jumlah responden di setiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2020.

Survei kuantitatif ini memiliki margin of error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com